Ikut Main Meriam Karbit, 3 Etnis Sambut Meriah Malam Takbiran di Pontianak

Konten Media Partner
1 Mei 2022 21:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Permainan meriam karbit di Gang Landak yang berada di tepian sungai Kapuas Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Permainan meriam karbit di Gang Landak yang berada di tepian sungai Kapuas Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Setelah kurang lebih 2 tahun pandemi COVID-19 melanda, perayaan malam Idul Fitri di Kota Pontianak kembali dimeriahkan dengan permainan meriam karbit, pada Minggu, 1 Mei 2022.
ADVERTISEMENT
Salah satu perkumpulan meriam karbit di Gang Landak, Kecamatan Pontianak Selatan, menggelar permainan meriam karbit dengan melibatkan berbagai perwakilan etnis di Kalimantan Barat, yakni Tidayu (Tionghoa, Dayak, dan Melayu).
Tokoh masyarakat Pontianak, Syarif Machmud Alkadrie, turut hadir dalam kegaitan tersebut. Ia hadir dengan mengenakan pakaian khas kesultanan Pontianak. Berbagai perwakilan dari masyarakat Tidayu, mengenakan pakaian adat masing-masing, seperti pakaian adat Dayak, baju kurung Melayu, dan pakaian adat Tionghoa.
“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) dan jajaran, serta Seni Budaya Dayak. Ini artinya kalau dilihat dari animo masyarakat, inikan kita beragam macam agama dan suku, yang seperti inilah seharusnya,” kata Syarif Machmud Alkadrie.
Tokoh masyarakat Pontianak, Syarif Machmud Alkadrie, bersama perwakilan sejumlah etnis di Pontianak berfoto bersama usai bermain meriam karbit di Gang Landak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Kegiatan tersebut berlangsung dengan sangat meriah, masyarakat Kota Pontianak antusias berdatangan untuk mencoba permainan meriam karbit tersebut secara langsung.
ADVERTISEMENT
“Agenda yang digelar Bala' Komando Pemuda Melayu ini harus kita dukung, apalagi kegiatan ini seperti napak tilas Sultan Syarif Abdurrahman membuka kota Pontianak dengan meriam. Wajib kita bersama warga kota Pontianak mendukung,” ungkapnya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di tahun ini permainan meriam karbit di Pontianak untuk menyambut hari raya Idul Fitri lebih meriah, hal tersebut juga dikarenakan kasus COVID-19 di Kalbar terus menurun.
Dekorasi kuntilanak dipajang di dekat meriam karbit. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Alhamdulillah di tahun 2022 ini animo masyarakat sangat luar biasa, setelah 2 tahun dibatasi pandemi COVID-19. Ini sangat meriah. Saya ucapkan mohon maaf lahir batin,” ucap Syarif Machmud Alkadrie.
Terdapat 12 meriam karbit yang dilukis dengan corak Melayu Pontianak, di Gang Landak tersebut. Meriam ini terbuat dari pipa dengan berbagai bunyi desingan yang berbeda-beda, namun secara sejarah, meriam karbit biasanya dimainkan dengan kayu balok besar. Seiring perkembangan zaman, meriam karbit juga dapat dimainkan dengan menggunakan pipa.
ADVERTISEMENT
Terkait pergeseran antara bahan baku meriam dari kayu balok menjadi pipa air, menurut Syarif Machmud, hal ini tak mengurangi semangat untuk melestarikan tradisi meriam karbit.
Tokoh masyarakat Pontianak, Syarif Machmud Alkadrie. Foto: Teri/Hi!Pontianak
“Kalau kita dengar dari bunyinya pun kurang lebih sama. Tidak ada masalah. Alhamdulillah animo masyarakat sangat luar biasa, setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa,” tukasnya.