IMKALBAR UB Raih Juara Umum Festival Kampung Budaya di Malang

Konten Media Partner
12 November 2019 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
IMKALBAR UB mengikuti Festival Kampung Budaya di Malang. Foto: Dok. Ridho
zoom-in-whitePerbesar
IMKALBAR UB mengikuti Festival Kampung Budaya di Malang. Foto: Dok. Ridho
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Mahasiswa asal Kalimantan Barat yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Kalimantan Barat Universitas Brawijaya (IMKALBAR UB) meraih juara umum dalam ajang Festival Kampung Budaya di aula Universitas Brawijaya, Malang, Minggu (10/11).
ADVERTISEMENT
Mengusung tema Tionghoa, Dayak, Melayu (Tidayu), mereka berhasil menjadi juara umum untuk forum daerah (forda). Dengan menjuarai berbagai kategori, seperti juara pertama lomba fashion show baju adat, parade kostum daerah dan penampilan maskot Tugu Khatulistiwa yang berhasil masuk dalam 5 besar.
Dhea sebagai konseptor lomba mengatakan, alasan dipilihnya tema Tindayu karena ingin memperkenalkan Kalimantan Barat kepada mahasiswa maupun masyarakat di Malang. Ia mengungkapkan, masyarakat di sana (Malang) hanya mengenal provinsi Kalimantan Timur, seperti Kota Banjarmasin maupun Samarinda.
IMKALBAR UB meraih juara umum dalam ajang Kampung Budaya 2019 di Malang. Foto: Dok. Ridho
“Tahun ini kami ikut dalam festival tersebut untuk mengenalkan Kalbar. Karena selama ini sebagian besar mahasiswa maupun masyarakat di Malang kurang mengenal Kalimantan Barat. Bahkan saat kami ditanya asalnya dari mana, kami bilang Kalbar tapi orang lain balasnya “oh Samarinda atau Banjarmasin ya”,” kata Dhea kepada Hi!Pontianak, Selasa (12/11).
ADVERTISEMENT
“Nah itu kita sebenarnya merasa agak sedih karena Kalbar kurang dikenal. Kami mengusung tema Tindayu, karena 3 etnis besar dan ini merupakan dari sisi inilah keunikan Kalbar dan jadi kebanggaan kami. Kami ingin Kalbar dikenal sebagai daerah yang damai dengan berdampingannya 3 etnis ini,” timpal Dhea.
Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari kerja sama tim yang dilakukan Dhea bersama teman-temannya serta dukungan dari ikatan mahasiswa lain yang terlibat. Dhea menuturkan, mendapatkan banyak hal-hal yang tidak terduga dalam merancang untuk perlombaan kampung budaya. Mulai dari pengerjaan yang memakan waktu panjang hingga membuat kostum sendiri. Bahkan dalam pembuatan kostum mereka harus rela mengambil sampah pelepah kelapa di pantai Malang Selatan.
Salah satu penampilan dari IMKALBAR UB. Foto: Ridho
“Selama persiapan festival ini kami mengerjakannya selalu sore-subuh, tapi kebanyakan malam-subuh karena teman-teman banyak yang kuliah pagi-sore. Terus untuk kostum maskot sendiri kami mengambil sampah pelepah kelapa di pantai Malang Selatan (sekitar 2,5 jam dari Kota Malang). Kami sudah cari di sekitaran Kota Malang tidak ada yang menjual bahan kain kayu,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain mencari kostum maskot yang butuh perjuangan, mahasiswi jurusan Teknik Sipil ini memaparkan beberapa pakaian khas Kalbar, seperti baju kurung dan baju khas Dayak harus dikirim dari Pontianak dan mendapat pinjaman dari KPMKB.
“Dhea juga ngerangkap jadi peserta di parade. Pakai baju Melayu ini juga penuh perjuangan, karena butuh hiasan kepalanya. Sedangkan disini ga ada penyewaan yang khusus baju adat Melayu Kalbar, adanya Melayu Sumatera. Jadinya aku minta tolong ibuku di Pontianak buat ngirim hiasan kepalanya. Kalau baju Dayak kita dapat pinjaman dari KPMKB karena memang ada mahasiswa Kalbar yang punya, kalau baju Tionghoa sewa di sini,” jelas Dhea.
IMKALBAR UB mengikuti parade dalam ajang Kampung Budaya 2019 di Malang. Foto: Ridho
Ikut serta dalam ajang Festival Kampung Budaya ini merupakan pertama kalinya IMKALBAR UB. Dhea pun tak menyangka, bahwa IMKALBAR UB akan menjadi juara umum. Sebab, ia dan rekannya hanya ingin mengenalkan Kalbar, tidak berharap menjadi juara.
ADVERTISEMENT
“Sebelum pengumuman juara umum kan ada pengumuman juara-juara stand dan lainnya. Terus pas MC mau ngumumin juara umum kita biasas aja, ternyata nama forda kami yang disebut dan itu kita bener-bener teriak tapi nangis haru juga dan langsung ramai-ramai ke panggung. Ini pertama kali ikut dan langsung dapat juara umum dan kami benar-benar tidak menyangka karena target kami hanya mengenalkan Kalbar, tidak berharap jadi juara. Padahal, kami persiapkan semua kurang dari satu bulan,” tutur Dhea.
Adapun lomba-lomba yang diikuti oleh mahasiswa ini adalah lomba parade, stand forda, lomba fashion show baju adat, lomba maskot dan lomba poster. Peserta yang tercatat dalam forum lomba tersebut diikuti oleh 15 orang dengan 80 tim di belakangnya.
ADVERTISEMENT