Inilah Alasan Kue Keranjang Muncul di Setiap Imlek

Hi Pontianak Admin
Media digital dari Kota Pontianak yang menghadirkan informasi terkini dan hal-hal yang kamu butuhkan.
Konten dari Pengguna
4 Februari 2019 12:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hi Pontianak Admin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kue keranjang menjadi sajian wajib setiap perayaan Imlek.
Hi!Pontianak. Bentuknya bulat, warnanya coklat, teksturnya lengket, rasanya manis dan selalu ada saat perayaan tahun baru Imlek. Apa kamu tahu makanan apa ini? Ya, ini adalah kue keranjang.
ADVERTISEMENT
Tapi apa kamu pernah berpikir, mengapa sih kue keranjang itu dibuat dengan rasa yang manis dan bentuknya bulat? Ternyata ini ada sejarahnya tersendiri loh. Gini nih ceritanya.
Dari buku Aneka Budaya Tionghoa Kalimantan Barat karya X.F. Asali, disebutkan, rakyat Tiongkok percaya, bahwa tungku yang ada di dapur dijaga oleh seorang dewa, Dewa Tungku namanya.
Dewa tungku diperintahkan oleh Kaisar Surga, untuk mengawasi setiap rumah tangga. Pada setiap akhir tahun, tepatnya pada tanggal 24 bulan 12 kalender China, Dewa Tungku akan pulang ke surga, untuk melaporkan tugasnya.
Untuk menghindari laporan yang buruk, timbulah ide dari masyarakat Tiongkok untuk mempersembahkan kue keranjang yang kenyal dan manis.
Hal ini dimaksudkan agar Dewa Tungku memakan kue keranjang yang lengket, kenyal, dan manis, sehingga tidak banyak bicara. Kalaupun harus bicara, teringat kue keranjang yang manis, laporannya pun manis seperti manis kue keranjang.
ADVERTISEMENT
Nah sekarang kamu tau kan, ternyata manisnya kue keranjang itu agar laporan dari dewa tungku juga manis sehingga tidak menyulitkan penghuni rumah.
Sedangkan bentuknya yang bulat ternyata menyimpan makna yang mendalam. Maknanya keluarga yang berpisah sedapat mungkin berusaha, paling tidak sekali dalam setahun, berkumpul dan bersatu, bulat tekad, dalam menghadapi tahun baru yang akan datang. (hp5)