Institute Kajian Kebangsaan Gelar Lokakarya Secara Virtual, Hadirkan 3 Pembicara

Konten Media Partner
5 Agustus 2021 17:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Instan gelar lokakarya secara gratis. Foto: Dok. Instan
zoom-in-whitePerbesar
Instan gelar lokakarya secara gratis. Foto: Dok. Instan
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Institute Kajian Kebangsaan (Instan) akan menyelenggarakan lokakarya virtual dengan tema, Antisipasi Degradasi Semangat Kebangsaan di Pemilu 2024 dan Hambatan Pandemi COVID-19, pukul 09.00 WIB, Sabtu, 7 Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan ini ditarget dengan peserta 300 orang dari berbagai lapisan masyarakat, di antaranya tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, pegiat sosial dan kalangan LSM, jurnalis dan aktivis sosial media, pimpinan/pengurus parpol serta kepala daerah/wakil kepala daerah," kata Firman, Sekjen Instan kepada wartawan, Kamis, 5 Agustus 2021.
Untuk peserta, kata Firman, dapat langsung mengikuti kegiatan melalui zoom meeting yang dimulai pukul 09.00 WIB dengan ID 261 239 2441. Kegiatan ini menghadirkan tiga pembicara, di antaranya Ketua KPU Provinsi Kalbar yang akan membawakan materi terkait efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pemilu serentak, upaya pendidikan politik dan kepastian hukum hasil pemilu dalam pencegahan gedradasi nilai-nilai kebangsaan, serta tantangan pelaksanaan pemilu saat pandemi COVID-19; refleksi pelaksanaan Pilkada 2020 di Kalbar.
ADVERTISEMENT
Pemateri kedua adalah Faisal Reza, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalbar memaparkan materi lokakarya meliputi: implikasi sistem pemilu dan pelaksanaan pemilu serentak terhadap potensi pelanggaran dan peluang terjadinya friksi sosial, pemetaan indeks kerawanan pemilu dalam dimensi partisipasi, kontestasi, dan penyelenggaraan di Kalimantan Barat, dan memaksimalkan fungsi pengawasan pemilu di tengah pandemi COVID-19.
Firman menjelaskan, lokakarya nantinya akan semakin seru dengan dihadirkannya Irenk Maulana, Praktisi Sosial Politik yang juga lulusan IOWA United States. Ia akan membawakan materi berupa kajian empiris; reaksi publik terhadap pelaksanaan Pilpres, Pilegislatif dan Pilkada di Kalimantan Barat, dan alternatif solusi pendidikan politik yang humanis dan berintegritas.
Firman menambahkan, lokakarya ini diharapkan mencapai sasaran dan tujuan dalam menyediakan ruang diskusi lintas stakeholders sebagai upaya pendidikan politik, wahana edukatif dalam menumbuhkembangkan semangat nasionalisme dan kebangsaan dalam iklim demokratis. Selain itu, diharapkan menghasilkan kajian komprehensif yang dapat menjadi pola alternatif pendidikan politik yang memerhatikan kemajukan dan sikap toleransi.
ADVERTISEMENT
"Lebih luas lagi, lokarya bertujuan menggali informasi untuk memetakan potensi yang dapat merusak tatanan sosial sebagai dampak dari momentum kepemiluan dan mengasilkan rumusan dan saran bagi pemangku kebijakan sebagai upaya peringatan dini," pungkas Firman.