Isu Karhutla Jadi Perhatian Bagi Miss Earth Kalimantan Barat

Konten Media Partner
8 Agustus 2019 14:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Cinthia Kusuma Rani, perwakilan Miss Earth Kalimantan Barat. Foto: @cinthiakarani
zoom-in-whitePerbesar
Cinthia Kusuma Rani, perwakilan Miss Earth Kalimantan Barat. Foto: @cinthiakarani
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terus terjadi di Kalimantan Barat, menjadi tema yang akan dibawakan Cinthia Kusuma Rani, perwakilan Miss Earth Kalimantan Barat pada ajang pemilihan Miss Earth Nasional yang akan diselenggaran 24 Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, isu permasalahan Karhutla di Kalimantan Barat yang sudah terjadi selama puluhan tahun ini masih belum menemukan solusi dan pencegahan yang efektif. Karhutla jadi permasalahan yang harus ditanggulangi, sebab banyak dampak negatif yang timbul, seperti rusaknya ekosistem tumbuhan, hewan, hingga manusia.
"Dari dampak tersebut tentunya dapat merusak habitat flora dan fauna di Kalbar, salah satunya orangutan. Kebetulan orangutan kan salah satu satwa yg ada di Kalbar dan Sumatra yang harus dilindungi. Untuk di Kalbar sendiri ada Yayasan IAR Indonesia di Ketapang," ujarnya.
Yayasan IAR (Inisiasi Alam Rehabilitasi) Indonesia merupakan tempat rehabilitasi orangutan yang terlantar, atau yang menjadi korban dari kebakaran hutan. "Saat saya kesana, saya diberi edukasi, mulai dari gambaran saat kebakaran hutan, lalu pada saat orangutan tersebut diselamatkan, direhabilitasi hingga dilepas liarkan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dari permasalahan tersebut, Cinthia mengusung ide terkait tindakan preventif yang harus dilakukan dari masalah kebakaran hutan dan lahan. Dirinya menambahkan bahwa pemerintah daerah juga harus bertindak tegas dalam pemberian efek jera kepada pelaku pembakaran hutan.
Cinthia Kusuma Rani, perwakilan Miss Earth Kalimantan Barat saat berikan sosialisasi. Foto: @cinthiakarani
"Ini adalah masalah yang besar, sehingga kita harus melibatkan seluruh elemen masyarakat di Kalbar. Dari sini, upaya yang dapat saya lalukan adalah kegiatan sosialisasi terkait pengetahuan dari dampak Karhutla tersebut. Meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat mengenai Karhutla ini, sosialisasi mengenai pentingnya kita mencegah kebakaran hutan, terus mengapa kita harus melakukan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan untuk daerah hutan dengan tanah gambut," ungkapnya.
Cinthia juga menyuluhkan kepada warga Kalimantan Barat dalam kondisi cuaca seperti ini, dianjurkan untuk menggunakan masker saat beraktifitas di luar ruangan. Selain itu, dirinya menyarankan untuk tetap berada di rumah jika tidak ada aktifitas yang terlalu penting. "Perbanyak minum air putih untuk meminimalisir penyakit yang disebabkan oleh kabut. Selalu cinta dan jaga lingkungan kita untuk masa depan kita bersama!" tutupnya. (hp8)
ADVERTISEMENT