Jalan di Sintang, Kalbar, Ditutup oleh Pemilik Tanah karena Kesal Banyak Sampah

Konten Media Partner
14 Februari 2020 21:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan di RT 7, Kelurahan Ladang, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, ditutup warga karena tanahnya dijadikan lokasi pembuangan sampah. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Jalan di RT 7, Kelurahan Ladang, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, ditutup warga karena tanahnya dijadikan lokasi pembuangan sampah. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pemilik tanah di Jalan RT 7, Kelurahan Ladang, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalbar, menutup jalan lantaran oknum warga sering membuang sampah di tanah miliknya. Jalan ditutup dengan pagar kayu sejak Kamis sore (13/2). Jalan tersebut belum dibuka kembali oleh pemilik tanah hingga, Jumat sore (14/2).
ADVERTISEMENT
“Jalan ditutup karena banyak warga membuang sampah di tanah tersebut. Meski sudah beberapa kali diingatkan oleh pemilik, tetap saja masih banyak yang membuang sampah di tempat itu,” kata Nasori, warga setempat ketika ditemui Hi!Pontianak.
Sebagai masyarakat yang dekat dengan lokasi pembuangan sampah, Nasori mengaku setuju dengan tindakan pemilik tanah. Karena, dampak dari dibuangnya sampah di tempat itu, lingkungan menjadi tidak bersih dan tercemar. Apalagi, tempat tersebut bukan lokasi pembuangan sampah.
“Sejak dulu, banyak warga yang buang sampah di tempat itu. Kadang, warga yang tidak kami kenal juga membuang sampah di situ. Makanya, pemilik tanah marah karena sebelumnya sudah diingatkan agar tidak buang sampah di tempat itu,” ujar.
Peringatan yang dibuat oleh pemilik tanah agar tidak membuang sampah di lokasi tersebut. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Ia mengatakan, lokasi yang menjadi tempat pembuangan sampah adalah tanah lapang. Tidak ada bak sampah di tempat itu. Karena, pemilik sampah juga tidak bersedia tanahnya dijadikan tempat pembuangan oleh warga.
ADVERTISEMENT
“Pemilik tidak mau ada tempat sampah di tanahnya itu. Nanti, warga malah tidak berhenti-berhenti membuang sampah di situ. Parahnya lagi, warga yang membuang sampah sampai berceceran di jalan,” bebernya.
Meski jalan ditutup, Nasori mengatakan bahwa ada jalan alternatif yang bisa digunakan. Walaupun memang harus memutar.
Lurah Ladang, Samsul Bahri mengatakan, dirinya sudah turun ke lokasi yang sering dikeluhkan warga karena dijadikan lokasi pembuangan sampah. Ia mengatakan, warga selain marah karena sampah dibuang di tempat itu. Sampah yang dibuang juga sering terlambat diangkut sehingga menimbulkan bau di lingkungan sekitar.
Peringatan dan jalan yang ditutup warga. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
“Makanya, pemilik tanahnya marah. Lurah sebelumnya sempat ada negosiasi tempat dengan pemilik tanah. Sekarang, jalan masuk sudah dipagar,” ucapnya.
Selaku Lurah setempat, Samsul mengaku sudah berusaha mencari solusi. Salah satunya dengan mencari lokasi TPS. “Tapi, belum ada mau memberikan tanah. Karena warga pasti akan mengkaji soal harga jika lahannya digunakan untuk lokasi TPS,” ungkapnya
ADVERTISEMENT
Upaya lainnya, sambung Samsul, dirinya akan menyurati Bupati dan instansi terkait agar ada solusi terkait masalah tersebut. “Senin surat itu kita sampaikan. Mudah-mudahan ada solusi lah. Saya juga berharap ada legislator yang bisa membantu,” pungkasnya.
Lurah Ladang, Samsul Bahri meninjau tempat yang dijadikan lokasi pembuangan sampah yang dikeluhkan warga setempat. Foto: Dok. Samsul Bahri