Jelang Sidang Sengketa Pemilu, TNI-Polri Siagakan 707 Personel

Konten Media Partner
13 Juni 2019 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Personel Polisi Perairan dan Brimob mengikuti apel konsolidasi Operasi Ketupat Kapuas 2019. Foto: Dok Hi!Pontianak
Hi!Pontianak - Menjelang pelaksanaan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, Polda Kalimantan Barat dan Kodam XII Tanjungpura, menyiagakan 707 personel.
ADVERTISEMENT
“Kita mempersiapkan juga terkait dengan kesiapan PHPU, dengan Pak Panglima (Kodam XII Tanjungpura), kita sudah menyiagakan juga personel ada 707 tadi,” ujar Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, usai memimpin apel konsolidasi Operasi Ketupat Kapuas 2019 dan kesiapan pengamanan sidang PHPU 2019 di Jalan Rahadi Oesman, Taman Alun-alun Kapuas Pontianak, Kamis (13/6).
Sebanyak 707 personel gabungan TNI-Polri ini, menurutnya, bisa kemungkinan akan bertambah. Para personel yang disiapkan ini, nantinya akan dibagi dalam lima kompi.
Personel pengamanan ini akan ditempatkan di markas masing-masing, dengan kondisi siap bila dilakukan pemanggilan kapanpun. Selain itu juga akan ditempatkan di lokasi-lokasi vital, seperti kantor KPU dan Bawaslu.
“Ini tentunya untuk kesiapan kita saja. Tapi kami yakin, untuk Kalimantan Barat kondusif,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Polda Kalbar dan Kodam XII Tanjungpura menyiagakan 707 personel menjelang digelarnya sidang PHPU di Mahkamah Konstitusi. Foto: Dok Hi!Pontianak
Polda Kalbar, kata Didi, juga akan terus melakukan koordinasi bersama tokoh-tokoh masyarakat untuk menjaga kondusifitas.
Selain itu, dalam apel ini Kapolda juga menyampaikan jika Operasi Ketupat Kapuas yang dilaksanakan sejak tanggal 19 Mei hingga 13 Juni 2019, berjalan dengan baik. “Alhamdulilah, semua rangkaian kegiatan Operasi Ketupat yang tujuannya adalah melancarkan bulan Ramadan dan Idulfitri kemarin di wilayah Kalimantan Barat, semuanya berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Kapolda mengklaim tidak terjadi kejahatan-kejahatan menonjol, kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok juga terkendali. Dia mengatakan jika keberhasilan ini bukan hanya menjadi tugas dan pekerjaan dari TNI-Polri saja, namun menjadi peran seluruh komponen masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan dan bahan pokok di Kalimantan Barat. (hp9)
ADVERTISEMENT