Jembatan Putus di Nanga Mahap, Kalbar, Warga Harus Berjalan Kaki

Konten Media Partner
18 Desember 2019 19:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi jembatan di Dusun Setugas, Desa Sebabas, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, putus. Foto: Dok. Budi Arjo
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi jembatan di Dusun Setugas, Desa Sebabas, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, putus. Foto: Dok. Budi Arjo
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Jembatan yang terletak di Dusun Setugal, Desa Sebabas, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, putus diterjang banjir, Minggu malam (15/12).
ADVERTISEMENT
“Jembatan itu merupakan akses penghubung dari Kecamatan Nanga Mahap menuju objek wisata Batu Bertulis dan SMP Negeri 8 Nanga Mahap,” kata Budi Arjo, Kepala SMP Negeri 8 Nanga Mahap kepada Hi!Pontianak, Rabu (18/12).
Ia menambahkan, warga masih bisa melewati jembatan alternatif untuk menyeberangi Sungai Mahap. Hanya saja, kata Budi, warga dan siswanya terpaksa berjalan kaki lantaran jembatan lama sebagai jalur alternatif tidak bisa dilalui dengan menggunakan sepeda motor.
“Posisi jembatan lama dekat jembatan yang roboh itu, tapi cuma bisa dilewati pejalan kaki saja,” ucap Budi.
Terputusnya jembatan tersebut membuat warga terpaksa berjalan kaki melewati jembatan alternatif. Foto: Dok. Budi Arjo
Jika biasanya warga mau pun siswa bisa melewati jembatan tersebut dengan menggunakan sepeda motor. Budi mengungkapkan, kini siswanya harus berjalan kaki sekitar 3 kilometer yang ditempuh kurang lebih 40 menit setelah jembatan tersebut roboh.
ADVERTISEMENT
“Harapan saya supaya segera di servis atau masyarakat di situ bisa menyediakan rakit untuk membawa barang menyeberang, karena di ujung sana masih ada 3 kampung lagi, yaitu Batu Koran dan Pait dan Kampung Manjang,” tutur Budi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sekadau. Saat dihubungi via telepon, nomor handphone Kadis PUPR sedang tidak aktif.
Jembatan yang putus tersebut menghubungkan objek wisata Batu Bertulis dan SMP Negeri 8 Nanga Mahap. Foto: Dok. Budi Arjo
Jembatan putus membuat siswa yang bersekolah di SMP Negeri 8 Nanga Mahap terpaksa berjalan kaki hingga 3 kilometer. Foto: Dok. Budi Arjo