Jerit Pedagang Online Akibat Media Sosial Down: Omzet Turun 50 Persen

Konten Media Partner
24 Mei 2019 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi layanan Whatsapp. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi layanan Whatsapp. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Akibat kericuhan yang terjadi pada Rabu (22/5), Kementerian Komunikasi dan Informasi membatasi akses ke sejumlah media sosial, yakni Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Akibatnya, banyak masyarakat yang tidak dapat menggunakan layanan aplikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Ini dilakukan untuk membatasi konten hoaks yang beredar di media sosial, sementara aparat keamanan meredakan kericuhan yang terjadi tersebut.
Namun ternyata, pembatasan layanan media sosial ini juga berimbas kepada pengusaha online shop di Pontianak. Mereka mengaku omzet bisnis jadi menurun drastis akibat pembatasan terhadap media sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Salah satunya, Ririn, owner sebuah online shop kecantikan bernama Asrina. Ririn mengatakan, meskipun layanan media sosial sudah kembali normal, tetapi adanya pemblokiran layanan media sosial memang sangat berpengaruh terhadap usahanya.
Ririn memaparkan, biasanya jika ia mem-posting status mengenai produknya di Instastory, maka viewers statusnya itu dapat mencapai 2.300 orang dalam 24 jam. Namun, akibat kejadian pembatasan media sosial, statusnya hanya dilihat 500 orang.
ADVERTISEMENT
"Khusus pembeli (Pontianak) kan biasanya order datang ke rumah atau kirim via ojek online. Tapi, karena kemarin akses medsos down, mereka enggak bisa (kirim) chat WA atau DM (direct message) Instagram, jadi enggak ada pembeli sama sekali," kata Ririn, Jumat (24/5).
Ia juga mengatakan, hal tersebut juga membuat beberapa konsumennya membatalkan pesanan, karena tidak bisa dihubungi saat mau order. "Sejak kemarin, penjualan saya jadi turun sekitar 50 persen. Penurunan ini cukup lumayan besar, karena memang tidak ada pemasukan sama sekali di hari itu (22 Mei)," ungkapnya.
Salah satu cara menyiasati pembatasan sementara itu adalah dengan menggunakan aplikasi Virtual Private Network (VPN). Namun, Ririn mengungkapkan, ia tidak menggunakan aplikasi VPN sama sekali untuk mengakses media sosial.
ADVERTISEMENT
"Kemarin sih saya enggak pakai VPN sama sekali, karena kendala komunikasi memang dari pembelinya. Pakai VPN pun takutnya tetap sama aja. Tapi alhamdulillah hari ini sudah agak normal. Jadi mereka pada cerita, kemarin enggak bisa order sama sekali. Mau keluar rumah pun order langsung enggak berani, takut dijalan kenapa-kenapa," tutur Ririn.
Hal serupa juga dirasakan oleh, Fitri Sukardi, pemilik akun online shop pakaian. Akibat pembatasan itu, ia jadi kesusahan mem-posting dan mengirim gambar kepada konsumen.
"Pas internet lemot, itu enggak bisa mengakses apa-apa. Instagram lemot. WA lemot. Orang mau order itu, kita susah kirim gambar. Aku juga mau ambil barang dari supplier agak susah, karena kemaren mau transfer uang juga susah," ungkapnya. (hp6)
ADVERTISEMENT