Kadis Pariwisata: Saat Pandemi, Bali Paling Siap Gelar Munas Kadin

Konten Media Partner
5 Juni 2021 19:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pariwisata Bali di tengah pandemi COVID-19. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pariwisata Bali di tengah pandemi COVID-19. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pandemi COVID-19 yang terjadi membuat perekonomian di Bali terpuruk hingga minus 9,85 persen. Padahal sebelum pandemi, ekonomi Bali sehat, bahkan tumbuh 5,94 persen dan penyumbang 40 persen devisa pariwisata nasional.
ADVERTISEMENT
Dipimpin Gubenur Bali, I Wayan Koster, pemda dan masyarakat setempat terus berupaya memerangi pandemi dengan tersistem. Di antaranya, pengadaan fasilitas rumah sakit, disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes), dan pelaksanaan vaksinasi secara efektif.
"Pandemi COVID-19 membuat Bali tidak berdaya. Kehidupan ekonomi turun drastis. Kami berusaha mengatasi sebisa mungkin. Semua usaha kami lakukan dan semua unsur baik dari pemerintah, swasta dan masyarakat berkerja sama agar Bali kembali dikunjungi orang," kata I Wayan Koster, Gubernur Bali, dalam keterangan tertulis yang diterima Hi!Pontianak, Sabtu, 5 Juni 2021.
Sementara itu, Putu Astawa, Kadis Pariwisata Bali, menjamin bahwa semua fasilitas pariwisata di Bali dari mulai hotel, restoran, tempat wisata dan transportasi beroperasi dengan prokes COVID-19. Semua fasilitas itu punya sertifikat Cleanliness-Kebersihan, Health-Kesehatan, Safety-Keamanan, dan Environment Sustainability-Ramah Lingkungan (CHSE).
ADVERTISEMENT
Mewakili masyarakat Bali, Putu Astawa sedih Munas Kadin VIII batal berlangsung di Kawasan Nusa Dua, pada 2-4 Juni 2021, dengan alasan COVID-19.
Pariwisata Bali di tengah pandemi COVID-19. Foto: Dok. Istimewa
"Di saat pandemi ini, saya menjamin Bali paling siap menggelar acara bersifat nasional dengan jumlah tamu ribuan, seperti Munas Kadin," ujar Putu Astawa.
Perhelatan Munas Kadin VIII, yang rencananya akan dihadiri 4.000 orang, memang sebuah harapan cerah bagi Bali. Sehingga, diharapkan menjadi percontohan bahwa Bali bisa menggelar acara berskala nasional dan bisa dikunjungi wisatawan.
"Kami berharap Munas Kadin tetap di Bali. Kami akan menjaga dan melaksanakannya dengan baik. Sebab sukses Munas adalah pintu untuk bangkitnya kembali perekonomian masyarakat Bali," ungkap Putu Astawa.
Dibatalkannya Munas Kadin VIII di Bali dengan alasan COVID-19 memang jadi tanda tanya. Sebab Bali saat ini justru rendah penyebaran COVID-19. Sementara pemerintah juga sedang fokus membantu Bali dengan program Work From Bali (WFB), yaitu program tujuh kementerian yang karyawannya pindah dan berkerja dari Bali.
ADVERTISEMENT
"Jadi artinya Bali terbuka untuk didatangi, asal mematuhi prokes," pungkasnya.