Kak Seto Minta Korban Penganiayaan Dijauhi dari Smartphone

Konten Media Partner
11 April 2019 19:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seto Mulyadi, saat menjenguk korban tindak kekerasan oleh sejumlah siswi SMA di RS Promedika Pontianak. Foto: Teri Bulat
zoom-in-whitePerbesar
Seto Mulyadi, saat menjenguk korban tindak kekerasan oleh sejumlah siswi SMA di RS Promedika Pontianak. Foto: Teri Bulat
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Seto Mulyadi, atau yang akrab disapa Kak Seto, mendatangi Rumah Sakit Promedika Pontianak untuk mengumpulkan berbagai macam informasi terkait kasus penganiayaan dan perundungan terhadap siswi SMP di Pontianak, Kamis (11/4).
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya, Kak Seto mengumpulkan informasi dari pihak kepolisian, rumah sakit, orang tua, hingga pelaku. Kak Seto berharap warganet meredam berita penganiayaan korban yang sedang viral, karena dapat berdampak pada psikologis korban.
"Jadi kami dari lembaga perlindungan anak Indonesia mohon dengan hormat kepada semua pihak, marilah kita junjung tinggi hak anak, kita kedepankan kepentingan anak. Dalam konteks itu, marilah kita jangan sampai memanfaatkan berita ini yang kemudian justru menjadikan korban semakin menderita dan terlanggar hak-haknya untuk tumbuh dan berkembang," kata Kak Seto, Kamis (11/4).
Kak Seto mengimbau kepada warganet untuk lebih bijak terhadap hasil visum yang telah dikeluarkan oleh pihak rumah sakit dan kepolisian. Dia berharap agar hasil visum tidak dijadikan bahan untuk kepentingan tertentu.
ADVERTISEMENT
"Saya menduga dengan viralnya berita ini justru akan mempersulit. Mempersulit para dokter, psikolog atau psikiater untuk menerapi, karena tekanan-tekanan yang dahsyat kepada korban. Maka salah satu yang kami mohonkan, kalau bisa masuk ke ruangan korban tidak ada yang membawa handphone. Korban sementara dijauhkan dari handphone, sehingga tidak akan terpapar dengan berita-berita yang menyudutkan korban dan mengguncang jiwanya," ujarnya.
Kak Seto mendukung penuh atas hukuman yang harus diberikan kepada pelaku, tetapi sanksi yang diberikan harus bersifat edukatif, agar pelaku tidak mengulangi kembali tindakan penyimpangan tersebut.
Selain itu, Kak Seto memberi tanggapan terkait selebgram ataupun YouTuber yang mengunggah kunjungannya di sosial media. "Saya juga mohon, mungkin korban merasa senang didatangi, tapi jangan sampai ini jadi senjata makan tuan. Mohon dengan hormat untuk tidak menebar wajah korban ini. Baik itu keluarga korban, pihak yang sayang dengan korban. Yuk kita lindungi korban dengan tidak mengekspos identitasnya," kata Kak Seto. (hp8)
ADVERTISEMENT