Kala Personel Satgas TMMD Sintang Belajar Bikin Mandau Secara Tradisional

Konten Media Partner
13 Oktober 2020 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel Satgas TMMD Sintang belajar cara membuat mandau secara tradisional. Foto: Dok. Pendim Sintang
zoom-in-whitePerbesar
Personel Satgas TMMD Sintang belajar cara membuat mandau secara tradisional. Foto: Dok. Pendim Sintang
ADVERTISEMENT
Kala Personel Satgas TMMD Sintang Belajar Bikin Mandau Secara Tradisional
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Indonesia yang kaya dengan adat suku dan budaya, tentunya memiliki senjata tradisional yang berbeda-beda. Salah satunya adalah mandau, senjata tradisional suku Dayak.
Meski zaman sudah modern, pembuatan mandau masih dilakukan secara tradisional di sejumlah tempat di Kabupaten Sintang, Kalbar. Seperti di daerah perbatasan, tepatnya di Desa Tirta Karya, Kecamatan Ketungau Tengah.
Meski jumlahnya tidak banyak, masih ada warga yang mahir sebagai pandai besi di desa tersebut. Namanya Basi. Meski sudah cukup tua, ia juga mahir membuat parang dan peralatan lainnya.
Semua senjata tajam yang dibuat menggunakan cara-cara tradisional. Tentunya dengan mengandalkan skill dan intuisi dari pandai besi tersebut. Besi yang ditempa, dimasukan ke api yang dipompa melalui sambungan paralon yang sudah didesain sedemikian rupa. Semuanya dilakukan dengan tangan, tanpa sentuhan mesin sama sekali.
ADVERTISEMENT
Setelah besi yang dimasukan dalam bara mencapai suhu tertentu, kemudian ditempa menggunakan palu. Itu dilakukan untuk membentuk senjata yang diinginkan. Untuk melakukannya, perlu berkali-kali dimasukan ke dalam api dan berkali-kali ditempa agar terbentuk dengan sempurna.
Serda Habel, personel Satgas TMMD Sintang serius mendengar penjelasan pandai besi mengenai cara membuat mandau. Foto: Dok. Pendim Sintang

Lestarikan Budaya Tradisional

Aktivitas masyarakat membuat mandau secara tradisional, rupanya menarik perhatian personel Satgas TMMD Sintang yang sedang bertugas di perbatasan, yakni Serda Habel. Ia pun menyempatkan diri untuk melihat langsung dan memperlajari cara membuat senjata tradisional tersebut.
Hal itu dilakukannya sebagai bentuk perhatian pada budaya tradisional dan kearifan lokal setempat. Apalagi dirinya merupakan putra daerah.
"Saya ingin belajar membuat mandau. Supaya saya bisa melestarikan budaya masyarakat suku Dayak agar tidak tenggelam seiring berubahnya zaman yang semakin modern," kata Serda Habel, Selasa (13/10).
ADVERTISEMENT
Meski dirinya merupakan putra daerah, Serda Habel tidak bisa untuk membuat atau menempa mandau. Oleh karena itu, ia dengan seksama mendengar penuturan pandai besi terkait pembuatan mandau secara tradisional.
"Semoga, pembuatan mandau secara tradisional ini bisa terus dilestarikan. Ini penting, agar generasi penerus mengetahui dan paham mengenai cara menempa pandai besi secara tradisional," tuturnya.