Kala Warga Rawak Hulu, Kalbar, Tangkap Ikan Secara Tradisional saat Kemarau
ADVERTISEMENT
Hi!Sekadau - Musim kemarau sudah tiba. Ada tradisi warga yang cukup unik dan bertahan hingga saat ini di Kabupaten Sekadau, Kalbar, yakni menangguk atau menangkap ikan dengan cara tradisional.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan sekitar 150 warga di Dusun Rawak Hulu, Desa Rawak Hulu, Kecamatan Sekadau Hulu. Warga setempat secara beramai-ramai menangkap ikan menggunakan tangguk dan alat tangkap tradisional lainnya.
Bhabinkamtibmas Polsek Sekadau Hulu, Brigadir Juniardi mengatakan, warga menangkap ikan tersebut di Pulau Besar. Aktivitas menangguk ikan ini sudah menjadi agenda warga setempat setiap musim kemarau.
"Warga menangkap ikan pakai alat tradisional, seperti tangguk, ragak, jala, pesat dan lainnya," kata Juniardi kepada Hi!Pontianak , Jumat (21/8).
Juniardi mengatakan, warga tidak diperbolehkan menggunakan tuba untuk menangkap ikan. Wajar saja, bila saat ini warga masih mempertahankan tradisi ini.
"Untuk batasan ndak ada. Warga menangkap ikan pakai alat tradisional yang tidak boleh pakai tuba. Warga masih mempertahankan tradisi ini," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Koordinator Penyuluh Perikanan Bantu Kabupaten Sekadau, Ayu Andira mengungkapkan, saat ini memang sudah jarang warga menangguk ikan, seperti yang dilakukan warga Dusun Rawak Hulu, Desa Rawak Hulu. Ia mengatakan, hanya beberapa desa saja di Kabupaten Sekadau yang masih melestarikan tradisi ini.
"Apalagi banyak sungai, rawa, danau, waduk yang kurang pelestariannya. Menangguk ini kan cara tradisionalnya masyarakat menangkap ikan dengan alat yang ramah lingkungan," ungkap Ayu.
Menurut Ayu, aktivitas seperti ini bisa menarik perhatian warga, bahkan wisatawan untuk melihat langsung cara menangkap ikan tersebut. Untuk itu, ia mengajak masyarakat bersama-sama menjaga dan merawat danau atau pun sungai yang ada.
"Jadi, kalau kemarau bisa digunakan lagi. Asal, dengan alat tangkap yang ramah lingkungan, jangan menggunakan tuba atau bahan kimia," tutur Ayu.