Kalbar Sepekan: Bayi Tenggelam hingga 4 Mahasiswa FK Untan Positif COVID-19

Konten Media Partner
21 September 2020 8:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Berbagai peristiwa terjadi selama sepekan terakhir di Kalimatan Barat, mulai dari kriminal, bayi tenggelam hingga perkembangan terkait COVID-19.
ADVERTISEMENT
Berikut Kalbar Sepekan yang dihimpun tim Hi!Pontianak:
1. Modus Baru, Komplotan Pencuri Motor di Pontianak Beraksi Tanpa Merusak Kunci
Polresta Pontianak menangkap 10 orang pelaku pencurian motor, yang beraksi di 12 titik di Pontianak. Dalam 3 bulan, komplotan tersebut berhasil mencuri 23 motor, tanpa merusak kunci kontak.
Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Komarudin, mengatakan, pihaknya berhasil mengamankan dua orang pelaku curanmor berinisial GN dan RG.
“Berdasarkan laporan polisi 8 September dimana dilaporkan telah terjadi pencurian kendaraan bermotor di jalan Tanjung Raya 2, Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur,” jelas Komarudin kepada awak media, Selasa (15/9).
2. Bayi 6 Bulan di Sekadau, Kalbar, Tenggelam di Depan Rumah yang Terendam Banjir
ADVERTISEMENT
Bayi perempuan berusia 6 bulan di Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, tenggelam di depan rumah neneknya yang terendam banjir, Jumat (18/9).
Kapolres Sekadau, AKBP Marupa Sagala melalui Kapolsek Sekadau Hilir, IPTU Agus Junaidi mengungkapkan, sekitar pukul 13.00 WIB, korban tidur di ruang tengah depan TV di rumah neneknya. Saat itu, pintu teras rumah tersebut dalam kondisi dibuka.
"Saat korban sedang tidur, ibunya pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke tempat pengajian. Sementara neneknya sedang mencuci pakaian di belakang rumah," kata Agus.
Saat ibunya kembali ke ruangan tengah, korban sudah tidak ada. Sang ibu berusaha mencari anaknya di dalam rumah, tapi tidak ditemukan. Sang bayi diketahui sudah bisa merangkak.
ADVERTISEMENT
3. Menolak Ditilang, Pelanggar Lalu Lintas Diduga jadi Korban Pencabulan Oknum APH
Seorang aparatur penegak hukum (APH) di Pontianak diduga melakukan pencabulan terhadap pelanggar lalu lintas, yang masih di bawah umur.
Dari informasi yang dikumpulkan Hi!Pontianak, kisah pahit ini berawal saat gadis berusia 16 tahun tersebut tertangkap karena tidak menggunakan helm ketika membonceng sepeda motor.
Saat hendak diberikan tindakan langsung (tilang), gadis tersebut menolak. APH tersebut lalu mengajak korban ke sebuah hotel di kawasan Jalan Imam Bonjol Pontianak, dan di sana terjadilah tindak pencabulan yang dilakukan oleh pria tersebut.
Kini, anak di bawah umur yang menjadi korban pelecehan seksual oleh APH ini, telah mendapatkan pendampingan khusus oleh Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
4. Penumpang Citilink Jakarta-Pontianak yang Positif Corona adalah Warga Pekalongan
Seorang penumpang pesawat Citilink dari Jakarta terkonfirmasi COVID-19. Ia adalah penumpang yang diswab oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, pada 11 September 2020.
Penumpang tersebut terjaring operasi random swab di Bandara Supadio Pontianak. Operasi random swab secara rutin digelar oleh Gugus Tugas pencegahan COVID-19 di Bandara Supadio, untuk menjaga pintu masuk ke wilayah Kalbar.
Operasi random swab ini dilakukan di pintu kedatangan dari luar Kalbar, terutama di wilayah keterjangkitan tinggi.
Penumpang yang terkonfirmasi COVID-19 tersebut berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Alamat di Kota Pontianak ini, ia tinggal di daerah Ayani Megamall.
5. 4 Mahasiswa Kedokteran Untan Pontianak Positif COVID-19
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, mengungkapkan penambahan kasus COVID-19 dari klaster Munzalan, pada Jumat (18/9).
Ini dari hasil laboratorium rumah sakit Untan, Tes Cepat Molekuler (TCM) RSUD Soedarso Pontianak pada 17 September 2020. “Kalbar mendapat tambahan 15 kasus COVID-19. 15 kasus ini 5 ada di Pontianak, 9 orang dari Kabupaten Kubu Raya, dan 1 dari Kota Singkawang,” jelas Harisson kepada awak media.
Harisson berang, karena 4 orang yang terkonfirmasi COVID-19 di Kota Pontianak ini, merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Untan, dan 2 orang di antaranya berasal dari klaster Munzalan.