Kapolda Kalbar soal Kasus Penganiayaan AU: Ini Tindak Pidana

Konten Media Partner
10 April 2019 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryoni, berbincang dengan keluarga korban. Foto: Lydia Salsabila
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryoni, berbincang dengan keluarga korban. Foto: Lydia Salsabila
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Didi Haryono, membesuk AU (14 tahun), siswi SMP yang menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah siswi SMA di Pontianak, Rabu (10/4).
ADVERTISEMENT
Kedatangan Didi ke Rumah Sakit Promedika, untuk memberikan dukungan moril kepada AU dan keluarga. Usai berbincang dengan LM, ibunda AU, Kapolda menegaskan kasus ini adalah tindak pidana.
"Kami dari kepolisian tetap menindaklanjuti (kasus ini). (Namun) mengingat korban dan pelaku masih kategori di bawah umur, tentunya ada aturan yang mengatur," kata Didi pada Rabu (10/4).
Didi menambahkan, pihak kepolisian akan melakukan upaya-upaya terkait aspek penegakan hukum. Namun tetap memperhatikan aspek psikologis korban maupun terduga pelaku.
"Ada yang namanya restoratif maupun diversi. Ini yang harus kita ikuti. Jangan sampai penegakan hukum yang kita lakukan berdampak kepada psikologis dari para pihak," ujarnya.
Didi menegaskan, pihaknya tetap melakukan penegakan hukum, untuk memberikan efek jera.
ADVERTISEMENT
"Tapi tetap kita lakukan penegakan hukum, untuk memberikan efek jera. Bahwa ini suatu tindak pidana. Hanya pelakunya adalah anak-anak," tegasnya.
Karena itulah, pada setiap proses hukumnya nanti, kata Didi, para terduga pelaku tetap akan mendapatkan haknya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Seperti pada pemeriksaan, kita minta untuk didampingi lembaga perlindungan anak," katanya.
Mengenai kondisi AU, Didi menjelaskan remaja putri itu dalam kondisi yang baik. "Korban, dilihat secara fisik, bagus. Namun secara psikis, kita lihat memang ada depresi. Masih teringat terus dengan peristiwa itu. Ya kita semua harus memberikan motivasi untuk mendorong kembali semangat korban," ungkapnya.
Sementara untuk para terduga pelaku, Didi menjelaskan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan pendalaman terhadap kemungkinan terduga pelaku-pelaku lain.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin semua berjalan, dan bisa memberikan efek jera dan edukasi kepada masyarakat lainnya, terutama anak-anak, agar jangan sampai terulang lagi kejadian-kejadian seperti ini," paparnya. (hp6)