Karhutla di Penjernang, Kalimantan Barat, Sudah 5 Hari Api Belum Padam

Konten Media Partner
10 September 2019 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas berupaya memadamkan api yang terjadi di Penjernang, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalbar. Foto: Dok Manggala Agni Sintang
zoom-in-whitePerbesar
Petugas berupaya memadamkan api yang terjadi di Penjernang, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalbar. Foto: Dok Manggala Agni Sintang
ADVERTISEMENT
HI!PONTIANAK — Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Penjernang, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, terus dilakukan oleh tim Manggala Agni dan Damkar. Padahal, proses pemadaman sudah dilakukan sejak lima hari lalu.
ADVERTISEMENT
“Senin kemarin api belum padam. Hari ini saya belum dapat info lagi, anggota Damkar sudah ditarik mundur,” kata Kepala Seksi Pencegahan, Penanggulangan Kebakaran pada Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sintang, Yudius, kepada HI!Pontianak, Selasa (10/9).
Yudius menuturkan, sejak dua hari lalu, Satgas Damkar yang dipimpin langsung oleh Kasat Pol PP, Martin Nandung, berupaya memadamkan kobaran api yang membakar lahan masyarakat di Penjernang. Namun, upaya pemadaman tidak efektif lantaran sumber air jauh dari titik api.
Lima hari api yang menghanguskan lahan di Penjernang, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalbar belum bisa dipadamkan. Foto: Dok Damkar Sintang
“Sumber air tidak ada. Sumber air jauh sekitar 2 kilometer. Sehingga pasukan Damkar ditarik mundur,” ucap Yudius.
Saat ini, pasukan Damkar fokus melakukan upaya pemadaman di Kota Sintang, sebab sebaran titik api di kawasan tersebut masih banyak. Misalnya di Desa Suka Jaya, Kecamatan Tempunak, api telah membakar ratusan hektare pohon karet warga.
ADVERTISEMENT
“Kami sekarang fokus di sekitaran Sintang, karena sampai saat ini titik api masih banyak yang harus dipadamkan,” katanya.
Kebakaran juga menghanguskan pohon karet milik warga. Foto: Dok Damkar Sintang
Sementara, Kepala Manggala Agni Daops Sintang, Kadarwanto, mengatakan upaya pemadaman api di kawasan tersebut terkendala oleh sumber air. Selain itu, upaya pemadaman juga hanya bisa dilakukan dengan peralatan manual.
“Hanya peralatan manual yang bisa digunakan, tidak bisa menggunakan mesin, kendala tidak terdapat sumber air,” beber Kadarwanto.
Kadarwanto juga mengaku belum mengetahui persis luasan lahan yang terbakar di Penjernang. “Untuk luasan sampai saat belum di ketahui. Belum dapat info hari ini dari lapangan, kendala sinyal," ujarnya. (hp9)