Kasus Corona Tinggi di Sintang, Dinkes Kalbar Sarankan Jam Malam dan Swab Massal

Konten Media Partner
16 April 2021 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung warkop di Sintang diswab. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung warkop di Sintang diswab. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Meningkatnya kasus konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Sintang beberapa minggu terakhir jadi perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Bahkan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson datang langsung ke Sintang untuk melihat dan menyarankan strategi apa yang harus dilakukan tim Satgas COVID-19 Kabupaten Sintang.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Harisson juga mengikuti razia penegakan protokol kesehatan di warung kopi dalam kota Sintang, Kamis malam, 15 April 2021. Hasilnya, satu orang dinyatakan positif berdasarkan hasil swab antigen.
Harisson mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan Pemkab Sintang adalah menerapkan aturan jam malam operasional tempat usaha, yakni sampai pukul 20.00 WIB. Kemudian dilakukan swab antigen maupun PCR secara massal.
"Kalau nanti yang memang CT-nya rendah itu harus diisolasi supaya tidak menularkan ke yang lain. Yang CT-nya tinggi atau viral load rendah, isolasi di rumah secara mandiri. Tapi harus diawasi oleh Satgas. Ini harus dilakukan gotong royong atau semua masyarakat harus terlibat dalam mengawasi keluarga yang positif selama isolasi secara mandiri," katanya.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Harisson, dengan masih tingginya angka kasus terkonfirmasi positif COVID-19, maka sekolah tatap muka juga belum diperbolehkan. "Kemudian paling penting adalah kita terus menerus mengingatkan masyarakat untuk disiplin melakukan protokol kesehatan," ujarnya.
Razia pengecekan prokes di salah satu warung kopi dalam kota Sintang. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto mengatakan dengan ditemukannya 1 pengunjung warung kopi yang berdasarkan swab antigen positif COVID-19. Maka, Satgas akan lebih memperketat atau secara intesif melakukan pemeriksaan test swab antigen kepada masyarakat.
Sementara untuk pemilik usaha, kata Sudiyanto, diberi peringatan dengan cara pendekatan persuasif. Sebab, pemkab sendiri ingin tempat usaha tetap berjalan sebagaimana mestinya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah di tentukan.
"Sepanjang memenuhi aturan edaran bupati, operasionalnya jam 10 malam. Kalau lewat dari jam tersebut baru kita lakukan tindakan. Hasil dari razia penegakan prokes akan jadi bahan rapat evaluasi untuk mengambil langkah kebijakan apa yang akan di lakukan. Yang pasti patroli sosialisasi akan jalan terus atau lebih intens, apakah jam malam, siang atau sore. Kita akan rapat dulu," papar Sudiyanto.
ADVERTISEMENT
Ia mengakui masyarakat Sintang saat ini masih kurang taat terhadap prokes. Selain itu, kejujuran juga kurang. "Jalau demam, sakit atau apa kan harus memeriksa diri ke tempat pelayanan kesehatan. Jadi jujur itu hal yang sangat penting," tegas Sudiyanto.
Waka Polres Sintang, Kompol Alber Manurung meminta masyarakat tidak main-main dengan COVID-19. Karena sudah banyak yang meninggal dunia di Sintang. "Ndak ada yang mau ngubur. Hanya yang mau-mau saja, volounter. Jadi, jangan dianggap main-main," tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harison menyampaikan imbauan pada pengunjung warkop di kota Sintang pasca-ditemukannya satu kasus positif berdasarkan swab antigen. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Makanya, kata Wakapolres, warung kopi ditertibkan agar taat prokes. Selain itu, tempat-tempat lain akan diperlakukan serupa. "Jadi, harus dipahami kenapa kita menertibkan warung kopi agar taat prokes. Kenapa kita marah-marah bahkan sampai ngamuk-ngamuk. Kurangi nongkrong di luar, kalaupun beli kopi, bisa take away, lagipula sudah ada ojek online kalau mau pesan sesuatu," sarannya.
ADVERTISEMENT
Camat Sintang, Siti Musrikah mengatakan, selaku Satgas COVID-19 pihaknya sudah berbuih-buih mengingatkan masyarakat akan bahaya COVID-19. Tapi masih banyak yang tidak percaya COVID-19. "Yang tak kalah penting adalah kejujuran kalau kita mau bebas COVID-19. Kalau menutup-nutupi, maka penyebarannya akan semakin cepat," ucapnya.
Dikatakannya, upaya persuasif selama ini terkesan tidak didengar. Jadi, diambil tindakan tegas. Karena kondisi sekarang dinilai Siti sudah kritis dengan semakin meningkatnya kasus COVID-19 di Kabupaten Sintang.
"Dalam satu hari, Forkompimcam Sintang pernah memakamkan 3 orang karena corona. Subuh, sore dan tengah malam. Semoga kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali. Makanya, patuhi prokes, kurangi keluar rumah jika tidak penting," pungkasnya.