Kenali 5 Ciri Orang Tua Toxic

Konten Media Partner
8 Juni 2021 11:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keluarga - POTRAIT Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga - POTRAIT Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Belakangan isu mengenai pola toxic parents sedang marak dibicarakan. Mengingat, pola toxic parents memiliki risiko yang bisa diterima oleh anak jika menerima rasa kasih dan cinta dari orang tua dalam bentuk yang salah.
ADVERTISEMENT
Toxic parents bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti trauma orang tua di masa lalu. Meskipun orang tua berdalih semua yang dilakukan karena cinta, namun pola toxic parents dapat membuat luka secara mental dan emosional kepada anak.
Psikolog, Agata Paskarista, dalam unggahan di media sosialnya menyebutkan 5 ciri orang tua toxic. Berikut di antaranya:
1. Tidak Bisa Memberikan Rasa Aman
Sebagian anak cenderung tidak bisa dekat dengan orang tua nya. Hal ini bisa disebabkan karena orang tua tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak seperti, mendengarkan curhatan anak ataupun menanyakan bagaimana kabar anak hari ini? Apakah ada sesuatu yang ingin diceritakan, dan hal lainnya.
2. Pilihan Anak Selalu Salah
Orang tua tentu ingin yang terbaik untuk anak, namun anak juga perlu untuk menentukan pilihannya sendiri. Belajar bereksplorasi dengan hal-hal baru yang bisa membuatnya senang dan bahagia.
ADVERTISEMENT
Namun, pilihan anak selalu salah di mata orang tua, hal ini bisa saja membuat anak menjadi tertutup dan sulit bersosialisasi dengan orang lain.
3. Melarang Anak Mengekspresikan Emosi Negatif
Mengekspresikan emosi negatif tentu perlu dilakukan bagi setiap orang seperti, rasa marah, sedih, dan kecewa. Tak jarang, orang tua melarang anak untuk mengekspresikan emosi negatif tersebut agar anak tampak selalu bahagia. Padahal, yang dirasakan anak adalah emosi negatif yang perlu ia ekspresikan agar membuatnya lebih lega.
4. Ucapan Orang Tua Harus Diikuti
Ucapan orang tua harus selalu didengar dan diikuti sesuai dengan standar yang diterapkan orang tua yang terkadang tidak masuk akal bagi anak. Anak juga berhak menentukan pilihannya sendiri agar ia bisa belajar mengenal suatu hal yang baru. Jika ucapan orang tua harus selalu diikuti, hal tersebut bisa membuat anak menjadi sulit berkembang.
ADVERTISEMENT
5. Membebankan Kebahagian Kepada Anak
Orang tua yang toxic beranggapan bahwa anak adalah pencapaiannya hingga membebankan kebahagiaan kepada anak. Hal ini membuat anak merasa harus mengikuti apa keinginan orang tua dan menuntut berlebihan hingga merasa hal tersebut menjadi beban bagi anak.