Kisah Bripda Indah di Entikong, Berjibaku Padamkan Api Karhutla

Konten Media Partner
7 Agustus 2019 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bripda Indah Roida Simaremare, Anggota Polsek Entikong, ikut memadamkan api karhutla di dekat perbatasan Indonesia-Malaysia. Foto: Dok. Polsek Entikong
zoom-in-whitePerbesar
Bripda Indah Roida Simaremare, Anggota Polsek Entikong, ikut memadamkan api karhutla di dekat perbatasan Indonesia-Malaysia. Foto: Dok. Polsek Entikong
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak – Kebakaran lahan terjadi di Desa Nekan, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (7/8). Pemadaman api dilakukan oleh Tim Satgas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) gabungan personel TNI–Polri dan Manggala Agni.
ADVERTISEMENT
Salah seorang polisi wanita (polwan) yang merupakan anggota Polsek Entikong, ikut berjibaku memadamkan api. Dia adalah Bripda Indah Roida Simaremare, polwan yang baru bertugas 3 tahun di daerah perbatasan Indonesia–Malaysia itu, sigap memadamkan api di lahan seluas kurang dari satu hektare.
“Setiap tahun saya mengikuti patroli Karhutla. Polwan siap di segala situasi dan kondisi,” ujar Indah, saat diwawancara Hi!Pontianak, Rabu (7/8).
Bersama tim dari TNI dan Manggala Agni, Bripda Indah Roida Simaremare, ikut memadamkan api Karhutla di dekat perbatasan Indonesia-Malaysia. Foto: Dok. Polsek Entikong
Meski seorang perempuan, Indah tetap sigap menjalankan tugas yang diberikan kepadanya. Termasuk harus berjibaku dengan api agar bisa padam.
“Kurang lebih sejam berjibaku dengan asap dan api. Cukup pekat asapnya dan sangat panas. Namun, itu semua tidak menjadi kendala ketika sedang patroli karhutla,” tuturnya.
Wakil Kepala Kepolisian Sektor Entikong, Iptu Eeng Suwenda, mengungkapkan pemadaman api tersebut dilakukan oleh Tim Satgas terpadu. Pemadaman dilakukan agar api tidak merambat ke hutan yang berada di sekitar ladang.
Sejak bergabung dengan korps kepolisian tiga tahun lalu, Bripda Indah selalu ikut terlibat dalam patroli karhutla. Foto: Dok. Polsek Entikong
“Di perbatasan tidak hanya unsur TNI dan Polri semata yang turun langsung memadamkan api ketika ada kebakaran, juga ada anggota polwan yang ikut andil,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan dan lahan biasanya terjadi saat kemarau. Waktu tersebut dimanfaatkan oleh warga untuk membuka lahan pertanian secara tradisional.
“Sosialisasi juga disampaikan kepada masyarakat di perbatasan terkait larangan membuka lahan pertanian dengan cara dibakar,” kata dia. (hp10)