Kisah Istri Peladang di Sintang, Anak Tak Sekolah Sejak Suami Ditahan

Konten Media Partner
11 November 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Angong bersama anaknya ikut mendatangi Kejari Sintang dan meminta suaminya dibebaskan. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Angong bersama anaknya ikut mendatangi Kejari Sintang dan meminta suaminya dibebaskan. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kedatangan Dewan Adat Dayak (DAD) ke Kejaksaan Negeri Sintang untuk menuntut agar 6 peladang dibebaskan, juga diikuti oleh salah satu istri tersangka. Namanya Angong, istri dari Antonius Sujianto, warga Telaga 1 Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, Kalbar.
ADVERTISEMENT
Angong datang tidak sendiri. Ia membawa serta anaknya yang masih usia sekolah. Ia mengatakan, sejak sang suami ditahan, anaknya tidak bersekolah.
“Sudah seminggu ini dia tidak sekolah. Dia nangis terus. Sekarang sudah kelas 1 SMP,” katanya kepada Hi!Pontianak di Kejari Sintang, Senin (11/11).
Makanya, ia sangat berharap sang suami dibebaskan. Mengingat yang bersangkutan merupakan tulang punggung keluarga. “Bapak mamaknya juga sudah tua. Sekarang, jadi saya sendiri yang mencari nafkah,” bebernya.
Angong kemudian bercerita mengenai kondisi ibunya yang lebih dari 30 tahun mengalami kebutaan. “Ibu saya sudah tua dan buta. Jadi, dia adalah tulang punggung keluarga besar kami,” ungkapnya.
Ia mengatakan, sehari-hari ia dan suaminya memang berladang. Kadang diselingi dengan noreh getah. “Kadang noreh, kadang berladang. Berladang pun bukan tahun ini saja. Sejak nenek moyang dulu kami berladang. Baru kali ini ada masalah. Kami cari makan ya seperti itu. Berladang untuk cari nafkah, makan sehari-hari. Begitulah kondisinya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT