Kisah KA, yang Tewas di Tangan Sahabat Sendiri

Konten Media Partner
11 Desember 2019 15:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Plh Kapolres Kubu Raya, AKBP Yani Permana, menunjukkan barang bukti yang digunakan tersangka menghabisi temannya sendiri. Foto: Dok Hi!Pontianak
Hi!Pontianak - AD dan KA (76 tahun) sudah berteman akrab sejak 18 tahun lalu. Namun entah mengapa, AD tega membunuh KA dengan keji, dan membuang jasad sahabatnya itu ke rawa-rawa.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi di kawasan Sekunder C, Jalan Bintang Mas Satu, Desa Rasau Jaya Unum, Kecamatan Rasau Jaya, Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Senin (2/12). Korban dianiaya dengan sebilah pisau, dan sebatang kayu, hingga meninggal.
Pelaksana Harian Kapolres Kubu Raya, AKBP Yani Permana, menjelaskan, bahwa motif pembunuhan yang dilakukan AD lantaran sakit hati kepada korban. Menurut hasil penyelidikan, AD membunuh karena dendam kepada KA, yang mengejeknya di hadapan banyak orang.
Menurut Yani, sebelum melakukan pembunuhan, tersangka terlebih dahulu mengajak korban bertemu, di lokasi yang cukup jauh dari permukiman. Setelah terjadi cekcok, pelaku langsung menganiaya korban dengan sebilah pisau, dan sebatang kayu, hingga mengakibatkan KA meninggal.
"Yang bersangkutan (AD) melakukan tindakan pembunuhan karena dendam, sakit hati oleh korban. Di mana korban pada saat itu bertemu dengan pelaku, kemudian mencaci maki dengan mengatakan 'kalau dia (AD) tidak layak hidup di dunia ini'," ujar Yani, Rabu (11/12).
ADVERTISEMENT
Setelah menghabisi nyawa korban, AD lantas membuang jasad KA di rawa-rawa, yang letaknya tak jauh dari lokasi pembunuhan itu. Tiga hari setelah melakukan pembunuhan, jasad KA ditemukan oleh Yakub, Ketua RT setempat, dengan kondisi yang sudah membusuk.
Usai penemuan mayat KA itulah, aparat gabungan dari Polsek Rasau Jaya, Polres Kubu Raya dan Jatanras Polda Kalbar, melakukan pengembangan, hingga berhasil meringkus AD pada Minggu (8/12).
Yani menambahkan, berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan oleh ahli forensik RSUD Dr. Soedarso, meninggalnya korban akibat lemas, lantaran banyaknya luka pada bagian kepala dan dada kiri korban. Tak cuma itu, hasil autopsi juga mendapati adanya luka gorok di bagian leher, patah tulang rusuk, dan pendarahan di bagian kepala korban.
ADVERTISEMENT
"Dari keterangan dokter forensik, ini kematian korban akibat mati lemas, karena banyaknya luka di kepala dan luka memar pada bagian dada sebelah kiri," jelasnya.
Kasus ini pun masih dilakukan pengembangan lebih lanjut oleh personel gabungan dari Polsek Rasau Jaya, Polres Kubu Raya, dan Jatanras Polda Kalbar. Sebab, terdapat kemungkinan masih ada pelaku lain dalam peristiwa ini.