Kisah Pemuda di Sekadau Beralih Jualan Wedang Jahe Kala Pandemi COVID-19 Melanda

Konten Media Partner
16 November 2020 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang karyawan Zulkifli mengemas wedang jahe dalam kardus. Foto: Dok. Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang karyawan Zulkifli mengemas wedang jahe dalam kardus. Foto: Dok. Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Kisah Pemuda di Sekadau Beralih Jualan Wedang Jahe Kala Pandemi COVID-19 Melanda
ADVERTISEMENT
Hi!Sekadau - Sejak pandemi COVID-19 merebak, banyak orang berburu minuman herbal. Minuman herbal seperti wedang jahe dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, minuman jahe juga bermanfaat untuk menghangatkan tubuh serta mengatasi berbagai keluhan pada perut dan pencernaan, terutama mual. Tanaman ini dikenal memiliki kandungan laksatif dan antibodi alami.
Tak hanya sebatas itu saja, ada beragam manfaat lain dari minuman jahe, di antaranya mengurangi reaksi alergi, menurunkan berat badan, meredakan nyeri haid, meredakan nyeri sendi dan otot hingga mencegah risiko penyakit jantung dan lain sebagainya.
Ternyata peluang usaha ini dibaca oleh pemuda asal Kabupaten Sekadau, Kalbar. Dia adalah Zulkifli Amsyah. Awalnya, pemuda berusia 28 tahun ini berjualan roti di Terminal Lawang Kuari dan usahanya itu terkena imbas corona.
ADVERTISEMENT
Zul, sapaan akrab Zulkifli Amsyah, dan para pedagang lainnya terpaksa menutup tempat usaha mereka untuk menghindari kerumunan. Tak ada kejelasan sampai kapan mereka bisa kembali berjualan. Padahal saat itu Ramadan sudah di depan mata dan lebaran semakin dekat.
Wedag jahe 'Tuan Muda'. Foto: Dok. Hi!Pontianak
Kondisi itu membuat Zul kelimpungan. Di sisi lain ia harus memikirkan nasib karyawan yang telah membantu menjalankan usahanya selama ini. Ingin merumahkan karyawannya, tapi ia tak tega.
Tapi ia tak kehabisan akal. Dalam situasi sulit karena pandemi COVID-19, ia mencoba peruntungan dengan membuat wedang jahe. Berawal dari seorang teman yang membawakan wedang jahe untuknya, Zul malah kepikiran untuk mencoba membuat sendiri.
Selang beberapa hari setelah pertemuan dengan temannya itu, ia mulai membuat wedang jahe ‘Tuan Muda’. Siapa sangka wedang jahe yang diproduksinya itu laris manis. Bahkan, mendapat pesanan dari Sintang, Sanggau hingga Singkawang.
ADVERTISEMENT
“Awal-awal itu memang terasa sekali orang takut dengan COVID-19 dan konsumsi wedang jahe dipercaya bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Pertama kami buat yang pesan orang-orang terdekat, teman. Alhamdulillah, terus makin banyak yang pesan,” kata Zul kepada Hi!Pontianak, Senin, 16 November 2020.

Bertahan di Tengah Pandemi

Wedang jahe tersebut diproduksi dengan cara tradisional. Zul dibantu oleh karyawannya yang semula membantunya berjualan kue. Begitulah cara Zul bertahan di tengah COVID-19 dan ia pun tidak merumahkan karyawannya.
Proses pembuatan wedang jahe 'Tuan Muda'. Foto: Dok. Hi!Pontianak
“Kita harus survive di tengah pandemi ini. Alhamdulillah kita bisa bertahan karena ada peluang yang bisa kita tangkap saat pandemi melanda,” ucapnya.
Dalam sehari produksi wedang jahe ‘Tuan Muda’ mencapai 70 botol ukuran 250 ml. Harganya pun cukup terjangkau, yakni Rp 10 ribu per botol.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini produksi wedang jahe ‘Tuan Muda’ masih berjalan. Kini, Zul pun telah memiliki tempat representatif untuk menjajakan dagangannya yang terletak di Jalan Irian, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir.
“Kalau dulu wedang jahe dibuat di rumah. Alhamdulillah, sekarang sudah di ruko yang kita sewa,” tutur Zul.