Kisah Polwan Asal Pontianak yang Ikut Misi Perdamaian PBB di Kongo

Konten Media Partner
8 Januari 2020 9:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nova melakukan penyuluhan kepada masyarakat setempat. Foto: Dok. Nova CJ
zoom-in-whitePerbesar
Nova melakukan penyuluhan kepada masyarakat setempat. Foto: Dok. Nova CJ
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Setelah terpilih menjadi salah satu anggota dalam misi Monusco, Brigadir Nova Chairul Jannah bertugas di Kota Kalemie, Republic Democratic Congo.
ADVERTISEMENT
Polisi Wanita (Polwan) asal Pontianak, Kalimantan Barat, tersebut menjalankan berbagai macam program dari misi Monusco dengan baik. Misi tersebut dimulai pada 6 Januari 2019. Sebanyak 14 orang terpilih untuk menjalankan misi tersebut.
Saat dihubungi Hi!Pontianak, Nova menceritakan aktivitas yang dilakukannya pada saat bertugas di sana. Nova bertugas sebagai conseiller police judiciaire yang berperan langsung dalam melaksanakan mandat misi perdamaian PBB di Kongo.
"Melaksanakan perlindungan terhadap masyarakat sipil, serta melakukan kerja sama dengan melaksanakan pendampingan, pelatihan, dan memberikan nasihat serta saran hukum pada polisi lokal (investigator) yang sedang menangani berbagai kasus hukum," jelas Nova, Selasa (7/1).
Nova melakukan pembinaan kepada para perempuan di Kongo. Foto: Dok. Nova CJ
Terdapat berbagai macam pengalaman dan tantangan yang harus ia hadapi dalam menjalankan misi perdamaian dunia tersebut, mulai dari cuaca ekstrem hingga berbagai macam wabah penyakit.
ADVERTISEMENT
"Tantangannya seperti cuaca ekstrem, wabah ebola, wabah malaria, dan tingkat keamanan yang belum stabil karena banyaknya grup pemberontak yang bersenjata," terangnya.
Tak hanya itu, ia juga bertugas untuk melakukan penyuluhan, memberikan semangat, dan bantuan kepada perempuan dan anak-anak korban kekerasan seksual.
"Di samping tugas pokok tersebut, saya juga mempunyai tugas untuk melakukan penyuluhan, memberikan semangat, motivasi, dan bantuan kepada perempuan dan anak-anak korban kekerasan seksual," paparnya.
Nova melakukan pendampingan kepada kelompok perempuan di Kongo. Foto: Dok. Nova CJ
Pengalaman yang membuat Nova lebih bersyukur adalah ketika berkunjung ke suatu desa yang hampir semua penduduknya perempuan dan merupakan korban kekerasan seksual. Pengalaman ini membuatnya lebih banyak bersyukur dalam hidup.
"Pada saat berkunjung ke desa yang hampir semua perempuan di sana merupakan korban kekerasan seksual (pemerkosaan). Rasanya terlalu sedih, membuat saya lebih banyak bersyukur," ungkapnya.
Yang menjadi tantangan bagi Nova saat bertugas di Kongo adalah cuaca ekstrem, wabah penyakit, dan kelompok bersenjata. Foto: Dok. Nova CJ
Nova melakukan pendampingan terhadap polisi lokal di Kongo. Foto: Dok. Nova CJ
Memberikan penyuluhan dan pendampingan terhadap kaum perempuan di Kongo adalah salah satu tugas utama Nova dalam misi perdamaian PBB tersebut. Foto: Dok Nova CJ
Kaum perempuan dan anak adalah kelompok yang paling rentan di Kongo, karena itu Nova terus melakukan pendampingan dan pemberian motivasi terhadap mereka. Foto: Dok Nova CJ
Nova juga mendapat tugas untuk memberi motivasi terhadap anak-anak di Kongo. Foto: Dok Nova CJ