Kisah Trauma Warga Pontianak Utara usai Rumahnya Rata Disambar Petir

Konten Media Partner
16 Mei 2019 22:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi bekas rumah Sarimah yang telah rata akibat disambar petir. Foto: Teri
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi bekas rumah Sarimah yang telah rata akibat disambar petir. Foto: Teri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Akibat hujan deras yang disertai guntur dan petir, sebuah rumah kayu di Jalan Panca Bhakti, Gang Keluarga, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Pontianak, tersambar petir hingga rata dengan tanah, pukul 03.00 WIB, Kamis (16/5).
ADVERTISEMENT
Rumah berukuran 4 x 6 meter persegi itu ditempati oleh Sarimah beserta kedua anaknya yang bernama Ismawati (9) dan Haidar (2), sementara suaminya, Tosir, bekerja sebagai buruh bangunan di Kabupaten Sintang. Pada saat kejadian, kedua anak Sarimah sedang tertidur pulas. Sarimah melihat dan merasakan langsung petir menyambar bagian dapur rumah sederhana miliknya.
Berdasarkan kronologi yang diceritakan Sarimah, kejadian tersebut diawali dengan angin kencang sekitar pukul 01.00 WIB. Lalu, sekitar pukul 01.30 WIB, hujan mulai mengguyur rumah Sarimah dengan intensitas sedang dan semakin deras, disertai dengan guntur dan petir yang beberapa kali melanda.
"Puncaknya itu jam 02.30 sampai 03.00 pagi (WIB) saya merasa petir dua kali sangat keras, terutama yang kedua. Yang pertama saya rasa tidak terlalu keras, namun tetap membuat saya gemetar. Sambaran kedua yang benar-benar membuat saya terkejut, karena saya melihat dan merasakan langsung petir itu menyambar dapur rumah dan langsung menimbulkan percikan api," kata Sarimah.
Kejadian diawali dengan angin kencang, disusul oleh hujan deras disertai petir dan guntur. Foto: Teri
Saat melihat percikan api dari arah luar dapur rumah, Sarimah langsung membalut kedua anaknya dengan selimut dan bergegas membawa diri serta kedua anaknya itu keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Saat keluar rumah dan menoleh ke arah rumahnya, ternyata firasatnya benar bahwa api sudah berkobar membakar dinding bagian belakang rumahnya yang terbuat dari papan.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui rumahnya terbakar, Sarimah langsung berlari menuju rumah ibu kandungnya, yang berada tak jauh dari rumahnya hanya berkisar 150 meter. Dia juga mengaku tak ada barang berharga yang bisa diselamatkan dari kejadian tersebut. Bahkan, untuk mengambil baju anak pun sudah tak sempat, karena keburu panik setelah mendengar dentuman keras dari sambaran petir tersebut.
"Tak ada rumah lain yang terkena dampak, karena rumah saya terletak di tengah, adapun jaraknya cukup jauh sehingga api tak sampai menjalar. Sementara untuk harta benda tak ada yang bisa diselamatkan," ungkap Sarimah.
Berbagai instansi pemerintah juga telah datang berkunjung untuk meninjau kondisi rumah Sarimah, mulai dari Polsek Pontianak Utara, Lurah, Camat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan juga Wali Kota Pontianak. Sarimah juga berharap adanya bantuan atas peristiwa ini, mengingat kejadian ini bukanlah suatu hal yang disengaja dan murni karena fenomena alam.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut cukup membuat trauma mendalam baginya. Setelah kejadian yang menimpa keluarganya, Ismawati yang masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar itu juga harus rela tak bersekolah lantaran seragam, buku, dan perlengkapan sekolah ludes terbakar akibat kejadian ini.
Tak ada barang yang tersisa. Foto: Teri
"Saya juga sudah menghubungi suami saya, dia sedang kerja di Sintang sekarang jadi kuli bangunan. Ketika ditelepon dia nangis, ya namanya juga kepala keluarga, terlebih jauh dari rumah pastilah mikirkan anak dan istrinya. tapi sekarang dia sudah di jalan pulang ke Pontianak," kata Sarimah.
Kapolsek Pontianak Utara, Kompol Abdullah Syam, mengatakan peristiwa ini murni karena kejadian alam. Dirinya juga memastikan tidak ada korban jiwa akibat musibah ini. Sementara untuk kerugian materil yang harus ditanggung oleh pemilik rumah ditaksir sekitar Rp 20 juta.
ADVERTISEMENT
Guna meringankan beban korban, pihaknya saat ini juga memberikan bantuan sembako dan pakaian kepada korban. Bantuan tersebut merupakan hasil yang dikumpulkan oleh jajaran Polsek Pontianak Utara.
"Sementara untuk dampak lain tidak ada, karena lokasi rumah korban dengan tetangga jaraknya cukup jauh, paling dekat sekitar 50 meter," ungkap Abdullah Syam, saat mengunjungi tempat kejadian. (hp8)
Ilustrasi Petir Foto: Pixabay