Koleksi Kaset Milik Adi Sulistyanto Memuat Sejarah Rock Indonesia

Konten Media Partner
14 Oktober 2019 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adi menunjukan kaset yang dikoleksinya. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Adi menunjukan kaset yang dikoleksinya. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kecintaan Adi Sulistyanto pada musik, membuatnya mengoleksi belasan ribu kaset pita sejak SD. Totalnya ada 12.000 kaset. Koleksinya itu juga memuat secara lengkap perjalanan sejarah musik rock Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Saya suka musik rock sejak kecil. Makanya, koleksi kaset rock saya sangat lengkap,” kata Adi yang juga Ahli Gizi di Sintang kepada Hi!Pontianak, Senin (14/10).
Jika berbicara peletak dasar rock and roll Indonesia, nama band Koes Plus berada di urutan terdepan. Dinilai mengampanyekan musik ini, mereka sempat dipenjara di era Bung Karno.
Koes Plus punya banyak sekali album. Jumlahnya mencapai 200-an. Yang saya koleksi sekitar 4-5 kaset. Itupun yang klasik seperti Bunga di Tepi Jalan,” ungkap Adi.
Adi Sulistyanto menunjukan koleksi 12.000 kaset pita di rumahnya. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Kemudian, untuk seangkatan Koes Plus juga ada band rock perempuan yang sudah melanglang buana hingga ke luar negeri. Namanya Dara Puspita. “Saya punya kasetnya. Itulah album yang paling tua,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, jika membicarakan rock Indonesia, ada nama lainnya yang tidak bisa terlepaskan. Yakni Apotik Kali Asin (AKA) yang dibentuk oleh Ucok Harahap. Band ini kemudian pecah menjadi SAS Band.
“AKA masih lanjut, tapi tidak tenar lagi saat itu. Nah, sejarah musik rock dari situ,” ucapnya.
Kaset milik Adi Sulistyanto yang paling banyak diburu kolektor. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Saat musik rock berkembang menjadi progressive rock, grass rock, hard core maupun new metal, semua kaset band yang menyanyikannya ia simpan. Bahkan untuk genre dangdut yang tidak begitu disukainya, kasetnya tetap dikoleksi. Namun, kaset tersebut milik musisi rock yang menyanyi genre dangdut.
“Misalnya, SAS atau Ahmad Albar bikin dangdut, semuanya ada. Saat itu, pasarnya memang musik dangdut. Makanya band rock dipaksa untuk nyanyi dangdut,” ujar Adi.
ADVERTISEMENT
Berkaitan dengan kaset koleksinya, sekitar 5.000 di antaranya merupakan musisi Indonesia. Sisanya musisi luar negeri. “Kaset pertama saya adalah Queen dengan album The Best. Dibelinya kelas 5 SD tahun 1983,” tuturnya.
Adi mengaku sangat menyukai Van Halen dan Motley Crue. Ia mulai menyukai Motley Crue sejak SMP, sedangkan Van Halen ketika SMA. “Untuk musisi lokal, saya suka God Bless dan Edane,” pungkasnya. (Yusrizal)