Komentar Bebby Nailufa soal Tiang Listrik dan Limbah di Pontianak Utara

Konten Media Partner
4 September 2020 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Kota Pontianak meninjau proses pengolahan limbah di PT Wilmar. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Kota Pontianak meninjau proses pengolahan limbah di PT Wilmar. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Komisi 2 DPRD Kota Pontianak meninjau pengelolaan limbah pabrik, jalan, serta drainase di Kecamatan Pontianak Utara.
ADVERTISEMENT
Pada kunjungan kerja itu, para legislator meninjau pengelolaan limbah pabrik, di PT Wilmar. Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa, mengatakan, pengelolaan limbah pabrik di PT Wilmar sudah cukup baik. Ia juga akan terus memantau beberapa pabrik lainnya yang dirasa masih kurang baik.
“Kami meninjau, kami ingin melihat yang sudah baik akan kita bandingkan pengelola limbahnya. Sejauh ini PT Wilmar sudah cukup baik, dalam pengelolaan limbahnya. Kami akan meninjau nanti pengelolaan limbah yang belum baik, sehingga ada pembanding,” paparnya, Jumat (4/9).
Anggota DPRD Kota Pontianak melakukan peninjuan ke pabril PT Wilmar. Foto: Dok Hi!Pontianak
Sementara itu, terkait tiang listrik, Bebby mengatakan, ia sering mendapat laporan dari warga terkait pelebaran jalan, namun tiang listrik malah menghalang, atau tidak dipindahkan ke sisi jalan.
ADVERTISEMENT
“Tiang listrik untuk penerangan jalan memang ada 2.567 titik, Sebenarnya kami koordinasikan dengan PLB, banyak laporan warga terkait pelebaran jalan, tapi tiang listriknya tidak bisa dipindahkan. Tidak ada anggarannya, dan ini menjadi pemikiran kami,” paparnya.
“Untuk pemindahan tiang listrik bisa mencapai Rp 6 juta hingga Rp 8 juta. Tapi untuk pemeliharaan, ada biayanya. Ini kan yang menjadi PR kita, bagaimana jalan dilebarakan, tapi tiang listrik masih mengganggu. Itu kita diskusikan bagaimana solusinya,” lanjutnya.
Pemeliharaan ikan di fasilitas pengolahan limbah PT Wilmar Pontianak. Foto: Dok Hi!Pontianak
Bebby juga mengatakan, terkait drainase, saat memantau wilayah Kecamatan Pontianak Utara, tepatnya di Jalan 28 Oktober, terdapat parit atau sungai kecil yang tertutup, sehingga ketika hujan, genangan tersebut membanjiri beberapa rumah warga.
“Itu laporan dari warga yang menyebabkan rumahnya banjir. Ini yang akan kita koordinasikan dengan pemerintah Pontianak. Drainase bisa ditargetkan selesai tahun ini, semua akan kita evaluasi bagaimana menyesuaikan semuanya di kondisi seperti ini,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT