Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Sintang: Pelaku Sempat Minta Antar Berobat

Konten Media Partner
6 Agustus 2021 16:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tersangka pembunuhan satu keluarga di Solam Raya, Sintang, Kalimantan Barat. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka pembunuhan satu keluarga di Solam Raya, Sintang, Kalimantan Barat. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - RA (27), pelaku pembunuhan satu keluarga di Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, berhasil diringkus Polres Sintang, Kamis malam 5 Agustus 2021, sekitar pukul 22.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Kepada polisi, pelaku RA mengaku menghabisi pasangan suami istri Turyati dan Sugiyono serta cucunya yang berusia 5 tahun, Afsyia Amila Putri, dengan menggunakan sebilah parang. Setelah membunuh, parang kemudian dibuang di semak-semak perkebunan sawit, tidak jauh dari pelaku pembunuhan mengeksekusi korbannya.
Kasat Reskrim Polres Sintang, AKP Hoerrudin mengungkapkan, sebelum pembunuhan dilakukan, pada Senin 2 Agustus 2021, pelaku datang kerumah Turyati untuk meminjam uang Rp 5 juta. Tetapi tidak dipinjamkan dan mendapat jawaban yang menyinggung.
Selasa, 3 Agustus 2021, sekitar pukul 18.30 WIB, Sugiyono dengan membawa cucunya Afsyia mendatangi pelaku untuk mengajak pergi ke Sintang. Sugiyono juga akan membantu pelaku untuk meminjam uang sebesar Rp 5 juta kepada istrinya, Turyati.
Pelaku lalu meminjam uang Rp 200 ribu untuk berobat sekaligus minta tolong diantarkan ke rumah mantri. Sebelum berangkat, pelaku sempat mengambil parang miliknya dan diselipkan dalam celana tanpa sepengetahuan Sugiyono.
ADVERTISEMENT
"Tiba di rumah mantri melihat pintu rumah dalam keadaan tertutup, kemudian pelaku minta diantarkan ke rumah adik iparnya. Dalam perjalanan di lahan sawit, pelaku kemudian minta berhenti untuk kencing. Setelah itu mengeluarkan parang dan menghabisi kedua korban Sugiono dan cucunya Afsyia dengan cara dibacok," ungkap Hoerrudin, Jumat, 6 Agustus 2021.
Tidak puas menghabisi Sugiyono dan cucunya, pelaku yang dendam pada Turyati langsung mengatur siasat untuk melakukan pembunuhan lagi. Dengan menggunakan sepeda motor korban yang sudah dibunuh, pelaku datang untuk menjemput Turyati dan membohongi korban bahwa cucunya Afsyia menangis dan minta dijemput.
"Kemudian pelaku membawa Turyati berkeliling terlebih dahulu dan membawa ke blok 4 ZZAB dan menghabisi nyawanya dengan parang," beber Hoerrudin.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan pembunuhan, pelaku mengembalikan sepeda motor ke rumah korban. Dalam perjalanan, pelaku membuang parangnya di semak-semak. Sesampainya di rumah korban, pelaku memarkirkan motor di depan pintu masuk samping dan menyimpan kunci motor di belakang pintu masuk samping.
"Setelah itu pelaku beristirahat sambil melihat situasi sekitar rumah agar benar-benar aman untuk pulang. Kemudian pelaku pulang dengan berjalan kaki," tuturnya.