Kunjungan Rutan di Mempawah, Kalbar, Pakai Video Call untuk Cegah Corona

Konten Media Partner
24 Mei 2020 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barang bawaan pengunjung Rutan Kelas II B Mempawah, Kalbar, diperiska petugas. Foto: M. Zain
zoom-in-whitePerbesar
Barang bawaan pengunjung Rutan Kelas II B Mempawah, Kalbar, diperiska petugas. Foto: M. Zain
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Lebaran atau hari Raya Idul Fitri, menjadi momen yang ditunggu-tunggu untuk kumpul bersama keluarga. Tak terkecuali bagi warga binaan Rutan Kelas II B Mempawah, Kalbar.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, saat Lebaran para warga binaan bisa berkumpul dengan keluarganya yang datang berkunjung. Di pandemi virus corona atau COVID-19 saat ini waktu besuk ditiadakan. Namun, warga binaan tetap bisa bersilaturahmi dengan keluarganya melalui video call.
"Kami memfasilitasi kunjungan secara video call atau online. Jadi penghuni (warga binaan) menghubungi keluarganya dengan fasilitas komputeryang ada di Rutan Mempawah," kata Kepala Rutan Mempawah, HM. Hidayah, saat dihubungi Hi!Pontianak, Minggu (24/5).
Meski tak bisa bertemu langsung, Lanjut Hidayah, keluarga warga binaan juga masih diperbolehkan untuk mengirimkan makanan. Makanana yang dibawa tersebut tetap harus melewati pemeriksaan.
Kunjungan di Rutan Mempawah melalui video call. Foto: M. Zain
"Kami masih menerima khususnya titipan makanan yang tentunya sudah kami lakukan penggeledahan barang bawaannya. Jangan sampai ada barang barang yang dilarang," ujar Hidayah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kasubsi Pengelolaan Rutan Kelas II B Mempawah, Dosen Sinaga mengatakan, kunjungan atau besuk secara video call tersebut sudah dimulai sejak April 2020. Hanya saja, selama 3 hari Lebaran fasilitas komputer yang disiapkan ditambah.
"Sebelumnya 4 unit, sekarang jadi 8 unit komputer. Untuk kunjungan secara video call sudah kita mulai sejak awal April, dimulai diberlakukannya social distancing untuk mencegah penyebaran COVID-19," ucapnya.
"Kunjungan secara online ini masih akan terus diberlakukan hingga pandemi COVID-19 benar-benar berakhir. Baru setelah itu semuanya kembali normal," pungkasnya.