Legenda Kopi Pontianak Reaktif Rapid Tes, Warkop Asiang Tutup Sementara

Konten Media Partner
18 November 2020 12:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warung Kopi Asiang Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Warung Kopi Asiang Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Legenda Kopi Pontianak Reaktif Rapid Tes, Warkop Asiang Tutup Sementara
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Warung Kopi Asiang Pontianak ditutup sementara waktu, setelah Satgas COVID-19 Kota Pontianak menemukan pengunjung serta pemilik warung kopi dinyatakan reaktif pada rapid tes, pada Rabu, 18 November 2020.
Upaya razia masker dan pemeriksaan rapid test tersebut dilakukan untuk mencegah atau melihat tingkat penyebaran virus corona.
Pemilik warung kopi tersebut, Asiang, beserta, istri, anak, dan 4 karyawannya, dinyatakan reaktif rapid test, sehingga mereka langsung dilakukan swab test.
Asiang adalah salah satu legenda kopi di Pontianak. Ia populer dan kerap dikunjungi wisatawan, karena keunikannya saat meracik kopi dengan bertelanjang dada.
Ia merupakan generasi ketiga peracik kopi di usaha kelaurganya, yang telah berdiri sejak 1958 tersebut.
Asiang menjalani rapid tes corona. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Tak hanya itu, sebanyak 87 orang pengunjung, 16 orang juga dinyatakan reaktif rapid test. Untuk antisipasi penyebaran klaster warung kopi, Asiang menutup sementara waktu warkop tersebut.
ADVERTISEMENT
“Mereka, Asiang, istri, dan anaknya, melakukan isolasi mandiri dulu, sampai hasil swabnya keluar. Dan warkop ini juga bersedia tutup,” jelas Kepala Satpol PP Kota Pontianak, Syarifah Adriana.
Sementara itu, pemilik warung kopi Asiang, Yohanes Fendy atau yang akrab disapa Asiang, berterima kasih kepada Satgas COVID-19 Kota Pontianak, yang telah melakukan tindakan razia untuk mencegah penyebaran corona.
Asiang menjalani tes swab corona. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Ia juga mengeluhkan bahwa para pengunjung kerap tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, saat berada di warung kopi.
“Kalau pemerintah tidak mengimbau, kan kita imbau diri sendiri susah. Saya pemilik warkop, banyak anak-anak yang tidak pakai masker, tapi mereka tidak mau dengar sama kita,” ungkapnya.