Listrik PLN Stabil Dukung Pengrajin Batik Singkawang

Pembatik asal Kota Singkwang, Priska Yeniriatno, menunjukkan karya batiknya. Foto: Dok PLN Kalbar

Hi!Singkawang - Layanan listrik PLN yang stabil menjadi satu di antara faktor penting yang dirasakan pembatik asal Kota Singkwang, Priska Yeniriatno. Pasalnya hal itu karena peralatan untuk membatiknya saat ini sudah memanfaatkan listrik.

"Kalau bicara peran listrik PLN maka sangat penting dan membantu karena untuk tinta saya harus menggunakan kompor listrik. Tentu hal itu butuh listrik yang stabil dan saat ini PLN layanan sangat baik," kata dia, Selasa, 23 November 2021.

Priska menjelaskan, dengan kompor listik batik lebih bisa dikontrol suhu dan tidak ribet. Sehingga proses membatik lebih cepat dan mudah.

"Apabila manual itu kan biasa pakai minyak tanah untuk memanaskan panci tinta batik. Itu tidak terkontrol panasnya. Namun dengan listrik begini lebih stabil dan mudah," kata dia.

Priska berharap layanan PLN terus maksimal dan terkait usaha yang dijalani bisa didukung melalui program PLN.

"Tentu untuk perhatian sangat kami perlukan terutama di kawasan mangrove karena di sana tempat membatik belum ada listriknya. Sehingga masih manual," kata dia.

Dalam usaha membatik dalam dua bulan ini baru mulai bangkit setelah diterpa pandemi COVID-19. Usaha yang dibangunanya sejak 2013 lalu tersebut sudah memiliki binaan atau kampung batik di Singkawang sudah lima lokasi.

"Untuk motif batik paling laris yakni tiga penjuru yang menunjukkan tiga pintu masuk Singkawang dan keberagaman suku mulai Melayu, Tionghoa dan Dayak. Harga motif tersebut Rp 3 jutaan," jelas dia.

Terkait untuk mendorong kemajuan usaha, saat ini Priska Yeniriatno mulai dilirik PLN melalui Program PLN Peduli. UP3 PLN Singkawang siap mendukung pelaku usaha yang telah berbuat banyak dan produktif bagi usahanya dan daerah di sekitarnya.

"Kami dari PLN tentu mendukung usaha masyarakat untuk berkembang dan maju. Tentu itu melalui layanan dan program PLN," ujar Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah.