Lumpur Bauksit PT CMI Tumpah ke Kebun Warga, Puluhan Pohon Sawit Terancam Mati

Konten Media Partner
20 Mei 2022 16:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menunjukkan lumpur bauksit yang tumpah ke perkebunan sawit di Desa Sandai Kiri. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Warga menunjukkan lumpur bauksit yang tumpah ke perkebunan sawit di Desa Sandai Kiri. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Ketapang - Persoalan kerusakan lingkungan yang diduga akibat aktivitas PT Cita Mineral Investindo Tbk (CMI) terus mencuat.
ADVERTISEMENT
Selain keluhan pencemaran air di Sungai Kediuk, baru-baru ini warga Desa Sandai Kiri, Kecamatan Sandai, komplain karena kebun sawit mereka rusak dan terancam mati. Hal itu disebabkan tumpahan angkutan bauksit serta lumpur jalan operasional perusahaan.
Salah satu warga Desa Sandai Kiri yang menjadi korban aktivitas PT CMI, Juliannadi, mengaku kesal, lantaran kebun sawit milik neneknya itu sudah ditanam sejak 8 tahun lalu, dan kini mengalami kerusakan.
"Itu jelas kelalaian perusahaan, karena mereka tidak membuat parit atau pembatas, sehingga lumpur jalan dan bekas angkutan mereka yang tumpah, mengalir ke kebun nenek saya, dan membuat kebun sawit menjadi rusak parah," ungkapnya, Kamis, 19 Mei 2022.
Ia menjelaskan, kejadian kerusakan kebun maupun sawah masyarakat akibat aktivitas PT CMI, sudah sering terjadi. Hal ini karena posisi jalan dan aktivitas operasional perusahaan berada di dataran tinggi, sedangkan kebun dan sawah masyarakat berada di dataran rendah.
ADVERTISEMENT
"Perusahaan harusnya bisa antisipasi itu dengan membuat parit pembatas atau apapun itu, agar ketika musim hujan, lumpur atau bekas angkutan perusahaan yang tumpah di jalan tambang, tidak mengalir ke kebun dan sawah warga," terangnya.
Ia menambahkan, ada 26 pohon sawit yang sudah berusia 8 tahun rusak, bahkan ada yang hampir mati. "Kejadian ini sudah sekitar 4 bulan lalu, tapi sampai sekarang perusahaan masih tidak bertanggung jawab dan tidak ada mengganti rugi," ketusnya.
Kepala Desa (Kades) Sandai Kiri Kecamatan Sandai, Harman membenarkan adanya kebun sawit milik warganya yang rusak, akibat aktivitas operasional dan aliran lumpur jalan PT CMI yang mengalir. "Benar itu, saya juga sudah kelapangan bersama dengan warga dan pihak perusahaan sudah melihat langsung," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen PT CMI belum memberikan tanggapan terkait hal ini.