Manjakani: Cinta, Cita-cita, dan Perjalanan Bermusik

Konten Media Partner
12 Mei 2019 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manjakani. Foto: Instagram @stagenyu
zoom-in-whitePerbesar
Manjakani. Foto: Instagram @stagenyu
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Berawal dari pertemuan kampus di bidang musik, hingga menjalin hubungan pada 2014, Manjakani akhirnya lahir dari dua orang yang memiliki hasrat dan kecintaan dalam bermusik.
ADVERTISEMENT
Bermula dengan nama "Nabilla dan Taufan", mereka tampil pada sebuah acara kampus di tahun 2015, dengan membawakan beberapa cover lagu. Penampilan yang mengesankan, membuat teman-teman sekampus mendorong Nabilla dan Taufan untuk serius terjun pada dunia musik.
Itulah awal perjalanan duo Nabilla dan Taufan dalam meniti karier di dunia hiburan Indonesia. Manjakani kemudian dipilih sebagai nama duo yang memainkan musik merdu dan mendayu ini.
Saat mendengar nama Manjakani, benak kita sering berpikir tentang tanaman tradisional. Namun Taufan dan Nabilla punya makna sendiri tentang nama Manjakani. "Manjakani memiliki khasiat untuk merapatkan telinga pendengar yang mendengar lagu-lagu dari Manjakani," kata Taufan, saat berbincang dengan tim Hi!Pontianak, Sabtu (11/5).
ADVERTISEMENT
Lagu pertama yang dibuat oleh Nabilla dan Taufan adalah Asmaraweda. Lagu tersebut bercerita tentang fitrah manusia. Dalam lagu tersebut digambarkan dengan seekor burung yang seharusnya terbang bebas, bukan di dalam sangkar, bahwa manusia harus hidup bersosialisasi, hidup bersama manusia lainnya.
Hingga saat ini, Manjakani telah mencipatakan 10 lagu. Namun Asmaraweda yang paling memberikan kesan kepada Nabilla dan Taufan. "Yang paling berarti dalam proses pembuatannya, kami rasakan di lagu pertama Asmaraweda. Sebab sebuah lagu kami ibaratkan seperti anak sendiri, yang kami lahirkan, dan kami kemas dengan baik. Proses penciptaan Asmaraweda juga menjadi permulaan bagi kami dalam membentuk musik khas dari Manjakani. Lagu ini menjadi modal awal untuk perjalanan panjang," kata Nabilla.
ADVERTISEMENT
Manjakani hadir dengan ciri khasnya yang unik. Berbeda dari musisi Pontianak lainnya, 10 lagu yang diciptakannya bertema tentang kasih sayang, keluarga, kerinduan, perbedaan dan juga kematian.
"Tidak melulu kami gambarkan cerita sepasang kekasih, walau mungkin beberapa lagu yang ditulis rekan penulis kami berkaca pada kami yang berpacaran. Adapun lagu yang diadopsi dari kisah kami, bercerita tentang semangat dan ambisi dalam perjalanan musik kami, bukan perjalanan cinta," kata Nabilla.
Nabilla dan Taufan mengaku kerap mengalami konflik berdua, baik itu saat latihan, membuat lagu, bahkan sesaat sebelum tampil. "Kami tidak punya strategi khusus dalam menangani permasalahan yang sering terjadi sebelum manggung. Kadang semua terjadi begitu saja. Setelah turun panggung, keadaan membaik, tanpa sadar seolah sebelumnya tidak terjadi apa-apa. Bagi kami, panggung adalah penetralisir dan sangat magical," ungkap Taufan.
ADVERTISEMENT
Suka duka sudah sering dilalui oleh kedua alumni Prodi Seni FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak ini. Kini mereka terus mengukirkan sejarah dari setiap perjalanan, hingga musik Manjakani diterima oleh masyarakat di Indonesia.
Atas usaha dan kerja kerasnya, Manjakani telah tampil dalam berbagai acara dan festival musik skala besar, seperti Folk Musik Festival di Malang, Jogja Migunani di Yogyakarta, Pesta Warna Semarang, Soundrenaline GWK di Bali, Bima Day di Bandung, Syncronize Festival, Archipelago Festival, dan Sound Of 3 (SO3) di Jakarta, juga Kuching, Malaysia.
"Berada di panggung SO3 menjadi pengalaman berkesan dan berharga sepanjang prosesnya. Bertemu dan berkomunikasi bersama musisi hebat di panggung dan belakang panggung. Bekerja sama dengan orang-orang hebat, melakukan proses rekaman dan pembuatan video musik dengan fasilitas yang belum pernah terjamah sebelumnya. SO3 memberikan semangat positif, dan dari hasil itu kami dapat menyebarluaskan musik lewat media RBT dan Youtube SO3," kata Taufan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Manjakani kini menjadi Brand Ambasador dari Tri Indonesia, dan menjadi bintang iklan untuk provider seluler tersebut. "Sungguh pengalaman luar biasa bagi kami. Selain karena baru pertama kali, kami berharap dari sini musik kami dapat semakin menyebar luas ke setiap penjuru nusantara," kata Taufan.
Taufan berharap, dapat segera mengeluarkan album perdana mereka, yang rencananya akan rilis tahun ini. Ia pun ingin musik Manjakani didengar lebih luas. "Kami ingin pergi, menuju tempat-tempat baru, dengan musik kami. Bertemu teman baru, terus berjejaring, dan musik kami menyebar seluas samudera. Kami ingin, Manjakani tua seiring usia kami. Manjakani terus bersama kami, hingga kelak kami bergenerasi dan dipisahkan oleh Tuhan," ungkap Taufan. (hp8)
ADVERTISEMENT