news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Marak Kasus Pelecehan Seksual, Psikolog: Mereka Enggan Melapor karena Malu

Konten Media Partner
10 Maret 2020 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Belakangan ini, kasus pelecehan seksual (cabul), begal payudara marak terjadi di beberapa titik jalan di Kota Pontianak. Namun, hingga saat ini korban yang mengalami pelecehan di tempat umum tersebut enggan melapor kepada pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
Psikolog Pontianak, Patricia Elfira Vinny, mengatakan korban pelecehan seksual enggan melapor dikarenakan rasa malu dan trauma yang dirasakan.
“Karena tentunya kejadian tersebut adalah kejadian yang tak diinginkan dan membuat korban merasakan hal yang tidak nyaman jika hal ini diketahui oleh orang lain,” terang Elfira kepada Hi!Pontianak, Selasa (10/3).
Ia mengatakan, korban akan merasa tertekan dan malu jika peristiwa tersebut diketahui banyak orang. “Baik jika demikian, tentu ada perasaan malu jika apa yang dialami oleh mereka diketahui banyak orang sehingga mereka cenderung menarik diri dan menutup diri,” jelasnya.
Dikatakannya, rasa trauma yang dihadapi usai mendapatkan pelecehan seksual harus ditangani terlebih dahulu agar korban merasa tenang. “Jika trauma, coba atasi trauma dengan berkonsultasi ke ahlinya, karena ada teknik khusus untuk mengatasi trauma tersebut,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan, trauma dapat diatasi perlahan dengan dukungan dari keluarga dan orang terdekat. “Jika dilakukan sendiri di rumah, mungkin hanya perlu support dari orang tua atau orang terdekat,” tutupnya.