news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Melihat Karya Willy Halim, Fotografer Tuli di Pontianak

Konten Media Partner
4 Desember 2019 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu karya Willy. Foto: Dok. Willy Halim
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu karya Willy. Foto: Dok. Willy Halim
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kemarin (3/12), diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional. Penyandang disabilitas tentu memiliki hak dan kesempatan yang sama di lingkungan sosialnya.
ADVERTISEMENT
Salah seorang difabel di Pontianak, misalnya memilih menekuni bidang fotografi sebagai aktivitasnya sehari-hari. Dia adalah Willy Halim.
Willy merupakan penderita tuli yang menyalurkan bakatnya melalui fotografi. Kepada Hi!Pontianak, Willy menceritakan kegemarannya di dunia fotografi itu sejak tahun 2010.
“Pertama saya belajar fotografi itu pada tahun 2010,” kata Willy, Rabu (4/12).
Willy memotret segala sesuatu yang menarik baginya. Foto: Dok. Willy Halim
Berawal dari menekuni fotografi secara autodidak, hingga akhirnya Willy secara serius belajar kapada fotografer profesional.
“Awalnya saya usaha sendiri, belajar menggunakan kamera DSLR. Hingga akhirnya ada guru yang mengajari,” terangnya.
Ketertarikannya pada dunia fotografi, membuat Willy berkeinginan agar fungsi manual kamera DSLR dapat diterapkan pada kamera handphone. Sehingga, semua orang dapat memotret berbagai keindahan.
“Saya ingin ilmu manual di kamera DSLR, dapat diterapkan lewat kamera handphone,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 27 tahun itu, kerap memotret berbagai macam karya, mulai dari keindahan alam, human interest dan apa pun yang menarik baginya. “Ya biasa motret manusia sedang kerja, sangat suka motret karya,” tutur Willy.
Seseorang ibu dibantu saat menaiki motor air yang dipotret oleh Willy. Foto: Dok. Willy Halim
Seorang pria sedang mengupas kelapa yang dipotret oleh Willy. Foto: Dok. Willy Halim
Salah satu foto yang diambil oleh Willy. Foto: Dok. Willy Halim
Karya Willy yang mendapat juara 2 kompetisi foto di Jakarta. Foto: Dok. Willy Halim