Melihat Rumah Baru 3 Orang Utan Korban Karhutla di Kalbar

Konten Media Partner
28 September 2019 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang utan korban karhutla dipindahkan ke kawasan Resort Kubang di dalam areal Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar. Foto: Dok IAR Ketapang
zoom-in-whitePerbesar
Orang utan korban karhutla dipindahkan ke kawasan Resort Kubang di dalam areal Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar. Foto: Dok IAR Ketapang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Arang, Bara dan Jerit, tiga orang utan yang menjadi korban kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan barat, ditranslokasikan ke kawasan Resort Kubang di dalam areal Taman Nasional Gunung Palung di Desa Batu Barat, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Jumat (27/9).
ADVERTISEMENT
Tim gabungan Balai Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa), Balai Konservasi Sumber Daya Alam Barat (BKSDA) Kalimantan Barat Seksi Konservasi (SKW) I Ketapang Resort Sukadana dan IAR Indonesia terpaksa harus mentranslokasikan orang utan tersebut karena habitat asal mereka sudah habis terbakar.
Arang dan Bara diselamatkan di Desa Sungai Awan Kiri, Senin (16/9). Sedangkan, Jerit diselamatkan di Desa Kuala Tolak, Sabtu (21/9). Meski diselamatkan di tempat dan waktu berbeda, masalah yang dihadapi orang utan tersebut sama, yaitu karhutla dan ancaman manusia.
Saat diselamatkan, kondisi orang utan tersebut sangat memprihatinkan. Selain badannya yang kurus, orang utan itu mengalami dehidrasi karena kekurangan makanan. Bahkan, ditemukan luka membusuk akibat lilitan tali jerat di kaki Jerit dan dua butir peluru di dekat mata Arang.
Tim memindahkan 3 orang utan korban karhutla ke kawasan Resort Kubang di dalam areal Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar. Foto: Dok IAR Ketapang
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa karhutla menjadi ancaman bagi orang utan. Selain itu, mereka juga rentan mendapat serangan dari manusia ketika terusir dan mencari kehidupan di luar habitat aslinya.
ADVERTISEMENT
Tim medis IAR Indonesia memastikan kondisi ketiga orang utan tersebut baik. Saat ini, kondisi ketiga orang utan tersebut sehat dan siap dikembalikan ke habitatnya.
"Kami melakukan operasi pengangkatan peluru di muka Arang pekan lalu dan sekarang lukanya sudah sembuh. Begitu juga dengan luka akibat jerat di kaki Jerit," ujar Advisor Tim Medis IAR Indonesia, drh. Joost Philippa, Sabtu (28/9).
Keberhasilan BKSDA Kalbar bersama mitra YIARI melakukan penyelamatan satwa, khususnya orang utan patut diapresiasi. Disisi lain, kondisi ini menggambarkan keprihatinan lantaran kehidupan orang utan terancam karena karhutla.
BKSDA dan IAR membawa 3 orang utan korban karhutla yang dipindahkan ke kawasan Resort Kubang di dalam areal Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar. Foto: Dok IAR Ketapang
"Kegiatan penyelamatan tersebut hanyalah sebuah tindakan kecil, bahkan sangat kecil, dibandingkan dengan langkah-langkah dan kebijakan seharusnya diambil untuk menghentikan dan mencegah bencana yang berkelanjutan dan berulang ini," papar Sadtata Noor, Kepala BKSDA Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Kawasan Batu Barat yang masuk ke dalam areal Tanagupa ini dipilih berdasarkan hasil survei pra-pelepasan yang dilakukan oleh Balai Tanagupa dan tim IAR Indonesia.
“Berdasarkan survei lapangan yang telah kami lakukan bersama, jumlah populasi orang utan di kawasan ini masih rendah dan jumlah jenis pakan orang utan masih cukup tinggi sehingga lokasi ini sangat cocok untuk mentranslokasikan orang utan. Selain itu, status kawasan sebagai Taman Nasional juga lebih menjamin keselamatan orang utan di dalamnya,” jelas Manajer Lapangan IAR Indonesia, Argitoe Ranting.
Kepala Balai Tanagupa, Ari M Wibawanto, mengatakan pihaknya memiliki tiga alternatif tempat translokasi yang sudah disurvei, yaitu Riam Bekinjil, Bukit Kubang, dan Bukit Daun Sandar. Translokasi tersebut merupakan solusi terakhir dalam upaya penyelamatan orang utan.
Setelah kondisinya dinyatakan sehat, 3 orang utan korban karhutla di Kalbar dipindahkan ke kawasan Resort Kubang di dalam areal Taman Nasional Gunung Palung, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar. Foto: Dok IAR Ketapang
"Seharusnya yang kita lakukan bersama adalah menjaga habitat Orangutan yang tersisa sekarang. Arang, Bara, dan Jerit adalah contoh bahwa orang utan benar-benar berada di dalam ancaman. Oleh karena itu saya mengajak semua masyarakat dan juga semua pihak untuk tidak melakukan pembakaran hutan, tidak menebang hutan dan juga tidak melakukan perburuan liar," terangnya.
ADVERTISEMENT
Karmele L. Sanchez, Direktur IAR Indonesia, mengapresiasi upaya Tanagupa untuk menjaga biodiversity dan habitat orang utan. "Landscape Tanagupa dan Sungai Putri merupakan suatu metapopulasi orang utan yang cukup penting dengan jumlah yang diperkirakan 3,280 (PHVA 2016) dengan viabilitas cukup tinggi. Orang utan ini jadi korban kebakaran, tetapi sangat beruntung sekali karena tim dari BKSDA dan IAR bisa menyelamatkan mereka dan bisa dikembalikan ke hutan yang aman di Tanagupa. Kami senang sekali karena 3 orang utan ini bisa selamat dan bisa kembali ke alam untuk melanjutkan hidupnya," ujar Karmele. (hp8)