Memperingati Hari Bersejarah di Kalbar 'Seratoes-248'
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Memperingati 100 tahun surat kabar pertama di Kalimantan Barat yang jatuh pada 1 Oktober, para penggiat sejarah, penggiat kajian budaya, penggiat literasi bersama 41 komunitas serta perorangan menginisiasi kegiatan yang dinamai dengan Seratoes-248. Kegiatan tersebut juga dilakukan sekaligus memperingati hari jadi Kota Pontianak ke-248 yang jatuh pada 23 Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
“Kami berupaya menggabungkan dua moment langka tersebut. Kemudian mengambil angka-angka 248 sebagai bentuk dan rangkaian kegiatan. Angka 2 untuk 2 kegiatan, yakni pameran koran langka dan pameran buku lokal. Angka 4 untuk jumlah venue dan angka 8 untuk bedah buku serta diskusi yang akan diadakan,” kata Ketua Pelaksana Kegiatan, Ahmad Sofian, Selasa (15/10).
Kegiatan tersebut dimulai 15 Oktober hingga 3 November 2019. Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor Perwakilan LKBN Antara di Jalan Johar, Daun Lebar Cafee di Jalan Sepakat 1, Warung Kopi Bos di Jalan M Sohor dan PMK Co-working Space di Jalan Wonoyoso.
“Kegiatan ini tidak hanya bernostalgia, tetapi juga membawa pesan untuk bersama-sama kita mengetahui dan tidak melupakan sejarah penerbitan surat kabar,” ujar Sofian.
Koran langka yang akan dipamerkan didatangkan langsung dari Perpustakaan Nasional. Akan ada satu edisi lengkap dari surat Kabar Halilintar, Soeara Borneo, Warta Borneo, Berani, Sinar Borneo, Kapoeas Bode, Oetoesan Borneo, Matahari Borneo, Borneo Barat, Borneo Shimbun, serta potongan halaman depan surat Borneo Barat Bergerak.
ADVERTISEMENT
Selain pameran koran langka dan bedah buku, juga diadakan diskusi dengan mengusung tema membangun taman baca masyarakat (TBM) dengan buku-buku lokal, peran pembangunan daerah serta tema potensi sejarah untuk destinasi wisata di Kota Pontianak.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara swadaya. Segala kebutuhan pendanaan juga dilakukan bersama dengan fundraising membuat dan menjual kaos kegiatan,” tukas Sofian. (Resi Jesita)