WhatsApp Image 2022-05-22 at 16.49.40.jpeg

Mengenal Sosok Irwanda, Pelayan Kesehatan Masyarakat di Daerah Terpencil Kalbar

23 Mei 2022 15:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter Irwanda Jamil saat memberikan pelayanan kesehatan di daerah terpencil di Kalimantan Barat. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Dokter Irwanda Jamil saat memberikan pelayanan kesehatan di daerah terpencil di Kalimantan Barat. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Menjadikan masyarakat sehat dan sejahtera, adalah salah satu tujuan dari sosok Irwanda Jamil. Irwanda merupakan seorang dokter muda yang bertugas melayani masyarakat di pedalaman Kalimantan Barat, khususnya di daerah Kabupaten Bengkayang.
ADVERTISEMENT
Sejak kuliah di Fakultas Kedokteran Untan, ia sudah mengemban amanah untuk membuat masyarakat yang sakit menjadi sehat, serta menjaga atau mensosialisasikan agar masayarakat dapat hidup sehat.
Pada tahun 2016, Irwanda bersama beberapa rekannya membuat sebuah aplikasi telemedicine, untuk masyarakat di daerah pedalaman yang ingin konsultasi terkait penyakit yang diderita. Aplikasi tersebut dibuat untuk masyarakat di pedalaman Kalbar agar lebih mudah melakukan konsultasi kepada tenaga kesehatan.
Irwanda kerap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah kepulayan di Kabupaten Bengkayang. Foto: Dok Hi!Pontianak
“Aplikasi itu dibuat tahun 2016, tapi pada tahun 2019, atau pada saat pandemi COVID-19, aplikasi itu akhirnya diadopsi oleh Dinkes Provinsi Kalbar. Aplikasi tersebut diambil alih dan diperuntukan masyarakat konsultasi mengenai virus corona pada saat itu,” jelas Irwanda kepada Hi!Pontianak, Minggu, 22 Mei 2022.
Sebelumnya, ia aktif melayani konsultasi masyarakat melalui telemedicine. Namun sejak diambil alih, Irwanda tetap memberikan edukasi serta layanan kesehatan kepada warga di pedalaman Kalbar melalui media WhatsApp atau SMS.
ADVERTISEMENT
“Sejak diambil alih kita pakai WhatsApp, atau sms blast, untuk sosialisasi kesehatan kepada warga pedalaman,” ucapnya.
Pria asal Kabupaten Bengkayang tersebut mengatakan, aplikasi telemedicine yang dibuat itu, setelah dievaluasi, ternyata kurang efektif, karena beberapa pulau di Kabupaten Bengkayang masih ada yang belum ada jaringan internetnya. Sehingga warga susah untuk mengakses aplikasi tersebut.
“Kita juga kesulitan, karena kebanyakan warga di daerah pedalaman Bengkayang infrastruktur seperti internet dan listrik masih belum ada. Jadi tidak bisa menjangkau semua. Jadi kita beralih melalui WhatsApp atau SMS,” terangnya.
Irwanda berharap pemerintah dapat menyediakan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan internet agar pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di wilayah terpencil dapat lebih maksimal. Foto: Dok Hi!Pontianak
Walaupun medianya berbeda, Irwanda bersama rekan sejawatnya tetap semangat melayani masyarakat yang membutuhkan layanan pengobatan. Setiap bulannya, kata Irwanda, ia juga sering turun ke pulau-pulau terpencil, untuk melakukan edukasi tentang kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Kita ada WhatsApp group, isinya tenaga kesehatan, perawat, dokter, bidan, hingga relawan, untuk tetap melayani masyarakat di pedalaman ini. Kita juga selalu turun setiap bulan seperti ke pulau Lemukutan, hingga ke pulau Kabung,” paparnya.
Kurangnya infrastruktur di daerah pedalaman Kalbar, tak membuat Irwanda patah semangat. Seperti halnya program vaksin pemerintah, ia kerap kali turun menyusuri laut membawa sekotak vaksin dan melakukan penyuntikan vaksinasi kepada warga di pulau-pulau.
“Senang sedihnya ada pada saat vaksin. Sedihnya ketika vaksin rusak pas sampai di pulau. Senangnya, ya kita bisa kasi edukasi pas kemarin tentang virus corona kepada warga, sekaligus bisa jalan-jalan,” katanya.
Ia berharap kepada pemerintah, agar infrastruktur seperti listrik, jalan, hingga internet, dapat dijangkau di daerah pedalam Kalbar tersebut, untuk mensejahterakan kesehatan warga Kalbar.
ADVERTISEMENT
“Walaupun begitu kita tetap semangat untuk mengobati, memberikan edukasi, upaya pencegahan penyakit kepada warga pedalaman. Baik melalui online, ataupun turun langsung. Seperti saat ini lagi ramai pembicaraan tentang hepatitis anak, nah itu kita edukasi masyarakat di pedalaman,” jelasnya.
Melalui sms, ataupun whatsapp masyarakat di pedalaman ini terbantu dengan pelayanan pengobatan kesehatan tersebut. Irwanda mengatakan, rata-rata mereka yang melakukan konsultasi adalah warga yang sakit demam, batuk, pilek, nyeri, infeksi, dan lain sebagainya.
Dokter yang berusia 28 tahun ini berharap nantinya jika infrastruktur di pedalaman seperti pulau-pulau di Bengkayang ini sudah terjangkau, ia memiliki niat untuk kembali membuat aplikasi telemedicine untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih efektif.
“Saya berharap infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, internet, lalu pemenuhan air bersih, ketika itu sudah lengkap, apapun produknya akan sampai. Harapan ke Pemerintah Kalbar kita harus fokus ke infrastruktur dasar, kebutuhan kesehatan dan pendidikan,” tukasnya.
ADVERTISEMENT
Kamu juga bisa berpartisipasi dalam Program Satu Indonesia Award 2022 dengan mendaftar melalui link ini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten