Menggali Masa Lalu Pasangan, Bolehkah?

Konten Media Partner
13 Maret 2021 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pasangan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pasangan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Saat memulai suatu hubungan yang baru, biasanya seseorang ingin mencari tahu segala hal tentangnya, mulai dari sikap baik buruknya, kebiasaan yang sering ia lakukan, kisah asmara, hingga masa lalu pasangan.
ADVERTISEMENT
Tujuannya supaya dapat mengintrospeksi diri serta mencegah kesalahan di masa lalu agar tidak terulang kembali. Namun, hal itu justru sering menjadi sebuah pemicu pertikaian. Lantas, bolehkah menanyakan masa lalu pasangan?
Seorang Psikolog Klinis, Christine Ang melalui akun media sosial TikTok-nya menyampaikan, boleh saja menanyakan tentang masa lalu kehidupan pasangan, tetapi kamu juga harus siap dengan segala konsekuensinya. Terlebih jika masa lalu tersebut tidak cukup baik.
"Sebenarnya hal tersebut tidak salah, tetapi perhatikan tujuanmu menggali masa lalu pasangan. Kalau menggali hanya atas dasar penasaraan dan kamu tidak siap menerima hal tersebut maka akan menjadi boomerang untuk kamu dan hubungan kalian," ungkapnya.
Pastikan kamu siap untuk menerima jawaban yang mungkin akan menyakitkan. Jangan tanya jika kamu hanya berniat untuk membandingkan. Lebih baik pikirkan matang-matang sebelum menanyakan hal tersebut kepada pasangan
ADVERTISEMENT
"Kalau kamu mau menggali karena ingin mengenal pasangan lebih dalam, maka pastikan kamu menggali sesuai dengan porsi kemampuan kamu. Jangan baru percaya kepada dirinya sedikit tetapi kamu sudah menggali masa lalu nya lebih banyak lagi dan akhirnya kamu menjadi tidak percaya dan meragukan pasangan. Itu dapat membahayakan untuk diri kamu sendiri," paparnya.
Perlu diingat kembali keterbukaan antara pasangan dalam hubungan memang benar-benar membuat hubungan lebih erat dan meningkatkan rasa saling percaya. Namun, bertanya seputar masa lalu pasangan adalah keputusan kamu, yang paling penting kamu harus sudah yakin untuk bertanya. Jangan sampai pertanyaan tersebut justru menjadi bumerang buat diri sendiri.