Menikmati Kopi Seharga Rp 2.000 di Singkawang, Kalbar

Konten Media Partner
21 Februari 2020 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopi buatan warung kopi Akong. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kopi buatan warung kopi Akong. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Berbagai macam warung kopi dan coffee shop ada di hampir setiap sudut Kota Singkawang. Namun, ada satu tempat minum kopi yang masih menjual segelas kopi dengan harga Rp 2.000.
ADVERTISEMENT
Namanya Warung Kopi Akong, warung kopi ini merupakan salah satu warung kopi tua yang telah lama berdiri. Berlokasi di Jalan Aliayang, Singkawang Barat, warung kopi ini tampak ramai dikunjungi pengunjung pada pagi hari.
Yang menarik perhatian pengunjung, warung kopi tersebut masih menyajikan kopi pancong dengan harga Rp 2.000. Sedangkan kopi susu pancong dibanderol dengan harga Rp 3.000.
Suasana di warung kopi Akong. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Selain harganya yang terbilang murah, kopi yang disajikan juga cukup enak. Akong, pemilik warung kopi tersebut menyajikan kopi robusta dalam olahan secangkir kopinya.
Kafein dari biji kopi robusta, ia racik dengan metode tradisional, atau dengan cara disaring. Cita rasa yang enak dan harga yang murah, membuat wisatawan yang datang ke Kota Singkawang kerap mampir ke warung kopi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Setiap pergi ke Singkawang saya selalu singgah ke warung kopi Akong. Selain rasanya yang enak, terutama kopi susunya, harganya juga murah, pas di kantong. Harga Rp 2.000 itukan biasanya bisa buat bayar parkir. Tapi ini bisa buat meminum segelas kopi," kata Rizki, pengunjung di warung kopi Akong, Jumat (21/2).
Akong sedang menyiapkan kopi pesanan pelanggannya. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Warung kopi tersebut tampak dengan bangunan sederhana. Pengunjung yang datang juga dari berbagai macam kalangan. Warung kopi ini buka pada pukul 07.00 WIB dan tutup pada 21.00 WIB.
Para pengunjung warung kopi Akong berasal dari berbagai latar belakang. Foto: Teri/Hi!Pontianak