Menyaksikan Ritual Memelas, Tradisi Mencuci Senjata Pusaka Suku Dayak

Konten Media Partner
16 November 2019 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deretan senjata pusaka suku Dayak yang akan dibersihkan dalam ritual Memelas. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Deretan senjata pusaka suku Dayak yang akan dibersihkan dalam ritual Memelas. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Usai pemeran benda pusaka suku Dayak digelar, kini saatnya benda-benda pusaka tersebut dicuci dengan melakukan ritual memelas. Ritual tersebut digelar di halaman Rumah Radangk Pontianak, Sabtu (16/11).
ADVERTISEMENT
Ritual memelas merupakan puncak dari acara pameran benda pusaka tersebut. Menurut ketua panitia, Primus, ritual memelas merupakan ritual membersihkan pusaka yang dilakukan langsung oleh tetua adat, dengan menggunakan media darah hewan.
"Ini adalah pameran benda pusaka suku Dayak pertama kalinya di Kalimantan Barat, dari tanggal 13 sampai 15 November kemarin kita telah menggelar pameran. Ini adalah puncaknya. Jadi, (ritual) memelas pusaka itu semacam dibersihkan. Untuk ritual adatnya, menggunakan adat dari Dayak Bidayuh, daerah Sebujit Kabupaten Bengkayang," bebernya.
Panitia menyusun berbagai senajata pusaka dayak di rumah Radakng. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Tradisi memelas ini dilakukan setiap selesai menggelar pameran benda-benda pusaka suku dayak. "Kita menyelenggarakan kegiatan seperti ini, tidak dapat dipungkiri, bahwa roh nenek moyang ada yang datang. Kalau kita sudah panggil mereka, kita juga harus memulangkan mereka. Nah, dari sini, kami minta izin untuk memberitahukan, bahwa acara ini sudah selesai, dan rombongan kita minta selamat saat pulang," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Wisatawan menyaksikan berbagai senjata pusaka suku Dayak yang dipamerkan di rumah Radakng Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Tetua adat suku Dayak memimpin ritual memelas, untuk membersihkan senjata pusaka suku Dayak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Ritual pembersihkan senjata pusaka suku Dayak menggunakan media hewan. Foto: Teri/Hi!Pontianak