Menyesap Kopi di Tengah Kabut Asap

Konten Media Partner
17 September 2019 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bob Maulidan, komedian Pontianak, menikmati kopi di tengah kabut asap yang menyelimuti Kota Khatulistiwa. Foto: Tery/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Bob Maulidan, komedian Pontianak, menikmati kopi di tengah kabut asap yang menyelimuti Kota Khatulistiwa. Foto: Tery/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kabut asap karhutla membikin kualitas udara di Pontianak masuk kategori tidak sehat. Namun ternyata, itu tak membuat budaya nongkrong dan ngopi di Pontianak jadi surut.
ADVERTISEMENT
Warung kopi di sepanjang Jalan Gajahmada, Pontianak, tampak tetap ramai dikunjungi. Jangan bayangkan itu adalah warung kopi indoor yang tertutup kaca, melainkan warung kopi terbuka.
Anak muda hingga orang dewasa yang duduk di sana, yang menyesap kopi sambil berbincang-bincang, terpapar langsung kabut asap. Mereka terpaksa 'berdamai' dengan kabut asap karhutla. Sebuah kenyataan pahit. Lebih pahit dari secangkir kopi.
Meski kabut asap menyelimuti Kota Pontianak, tidak mengurangi antusias penikmat kopi duduk di warung kopi di Gajahmada Coffee Street. Foto: Tery/Hi!Pontianak
Kini, lambat laun, mereka dibuat terbiasa menikmati secangkir kopi dengan pemandangan kabut asap. Pantauan Hi!Pontianak di Warung Kopi Winny, salah satu warung kopi di Jalan Gajahmada, terpantau ramai sejak Selasa pagi (17/9). Bahkan pengunjung rela duduk di bagian luar karena meja di dalam penuh.
Para penikmat kopi sudah tak lagi mempedulikan tebalnya kabut asap di Kota Pontianak. Foto: Tery/Hi!Pontianak
Hi!Pontianak mewawancarai salah satu pengunjung di Warung Kopi Winny. Dia adalah Bob Maulidan, pria yang dikenal sebagai komika.
ADVERTISEMENT
Bob mengaku dirinya telah 'berdamai' dengan kabut asap. Mau tidak mau, karena ia punya pekerjaan lain selain membuat orang tertawa.
"Saya kerjanya di lapangan. Kalau mau pulang dulu ke rumah, mau ngopi, habis dong waktu saya. Saya keliling (Kota) Pontianak saja sudah menghisap asap pastinya. Kalau cuma duduk ngopi, dengan kabut asap, ya sama saja sih, dengan saya keliling. Jadi kayak 'bodo amat' dengan asap," ujar Bob.
"Pilihannya cuma dua, saya diam di rumah kelaparan, atau keluar rumah biar bisa makan, walaupun harus korbankan kesehatan. Yang pasti, kedua-dua pilihan itu pemerintah enggak peduli," lanjutnya.
Hingga berita ini dinaikkan, pantauan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Pontianak pada Selasa siang (17/9) berada di angka 254,08 dengan parameter pm10, yang masuk kategori sangat tidak sehat. (hp8)
ADVERTISEMENT