Ngabuburit Seru Sambil Memainkan Permainan Tradisional di Bundaran Untan

Konten Media Partner
24 April 2022 13:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota KPOTI Kalbar usai membagikan takjil di kawasan Bundaran Untan. Foto: Cecilia Berutu
zoom-in-whitePerbesar
Anggota KPOTI Kalbar usai membagikan takjil di kawasan Bundaran Untan. Foto: Cecilia Berutu
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Kalimantan Barat menggelar sosialisasi permainan rakyat dan olahraga tradisional kepada masyarakat Sabtu, 23 April 2022, di Taman Digulis Untan. Kegiatan ini digelar dalam rangka bakti sosial momen Ramadan untuk berbagi bersama masyarakat.
ADVERTISEMENT
KPOTI Kalbar menyiapkan berbagai permainan rakyat yang bisa dimainkan oleh masyarakat sekitar mulai dari taba', gasing, getah, dan egrang. Ketua Umum KPOTI Kalbar, Lukman Nur Hakim, mengatakan kegiatan ini berfokus untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang permainan zaman dulu sambil berbagi takjil.
"Kegiatan ini kami gelar dengan target pengenalan organisasi KPOTI. Mengenalkan permainan tradisional kepada masyarakat, berbagi takjil kepada masyarakat yang lewat dari donasi masyarakat juga. Nah, untuk permainan tradisionalnya sendiri, itu dari kami. Untuk kegiatan ini kami hanya mengeluarkan taba', getah, gasing, sama egrang," ujar Lukman Nur Hakim, Ketua Umum KPOTI Kalbar.
Warga bermain engrang di Bundaran Untan Pontianak. Foto: Cecilia Berutu
Masyarakat yang sedang ngabuburit juga terlihat cukup terhibur dengan adanya permainan tradisional yang disediakan oleh KPOTI Kalbar. Terlebih anak-anak yang memang cendurung menyukai permianan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam kegiatan ini KPOTI Kalbar juga berkolaborasi dengan berbagai komunitas yang ada di Pontianak seperti komunitas fotografi, Hompimpa, komunitas relawan, juga mahasiswa Untan.
Lukman berharap, nantinya banyak kelompok masyarakat yang membuat semacam gerakan sosial untuk mendukung fasilitas belajar anak-anak. Kesempatan anak-anak bermainan bisa diberikan sambil mengedukasi warisan-warisan budaya.
Anak-anak dilibatkan dalam permainan tradisional. Foto: Cecilia Berutu
"Kami menyelenggarakan banyak kegiatan untuk mengedukasi anak-anak. Nah, untuk itu kami juga mendorong ya kelompok-kelompok masyarakat membuat semacam gerakan sosial di daerah masing-masing untuk mendukung fasilitas belajar anak-anak. Jadi, kesempatan mereka bermain itu ada sambil mengedukasi warisan-warisan budaya," ungkapnya.