Orang Tua Keluhkan Penghitungan Jarak Zonasi Sekolah yang Tidak Sesuai

Konten Media Partner
25 Juni 2019 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 4 Pontianak. Foto: dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 4 Pontianak. Foto: dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Sejak pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK di Kalbar dibuka pada Senin (24/6), banyak orang tua siswa yang mengeluhkan Sistem Zonasi. Salah satunya terkait penghitungan jarak antara rumah mereka dengan sekolah.
ADVERTISEMENT
Sejumlah orang tua siswa mengeluh, ketika mereka mengecek jarak dari sekolah ke rumah mereka dengan Google Maps, hasilnya berbeda dengan hitungan jarak yang tertera pada aplikasi khusus Sistem Zonasi. Padahal, aplikasi tersebut merupakan hasil integrasi antara Kemendikbud dengan Google Maps.
Nuraini, salah satu orang tua siswa, khawatir anaknya tidak bisa masuk ke sekolah pilihannya akibat keberadaan Sistem Zonasi. Sebab, ia merasa anaknya memiliki nilai yang cukup baik.
“Sistem Zonasi ini bikin orang tua jadi dilema. Tadi yang kita pikir anak kita nilainya termasuk yang baik, untuk SMAN 1 atau SMAN 3 yang favorit sebenarnya bisa kemungkinan masuk. Tapi karena Sistem Zonasi ini kita tidak berani macam-macam,” katanya, Selasa (25/6).
Awalnya, Nuraini hendak mendaftarkan anaknya ke SMAN 1 Pontianak atau SMAN 3 Pontianak. Namun, karena jarak rumahnya di Jalan Dr. Wahidin dengan kedua sekolah tersebut cukup jauh, sehingga dirinya lebih memilih mendaftarkan anaknya ke sekolah terdekat, yakni SMAN 4 Pontianak di Jalan Dr. Wahidin, Kecamatan Pontianak Kota.
Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 4 Pontianak. Foto: dok Hi!Pontianak
Berdasarkan penghitungan jarak lewat Google Maps, Nurani menyebut bahwa jarak dari rumahnya ke SMAN 4 Pontianak hanya 600 meter. Namun, pada aplikasi Sistem Zonasi, jarak untuk jaraknya adalah 2.000 meter.
ADVERTISEMENT
“Tadi saya ketemu tetangga saya belakang rumah pas isi bensin, jadi dia tanya masuk mana, saya bilang masuk SMA 4. Itulah tetangga saya pada ngeluh kak, katanya, ini saya gitu jak, dia ngitung di mana jak, kita ini kan awam ndak paham juga gimana,” imbuh Nuraini.
Nuraini tinggal di di kompleks perumahan di Jalan Dr Wahidin, sehingga menyebabkan penghitungan jarak tempuh di aplikasi menjadi berputar-putar mengikuti jalur jalan yang ada. Saat dirinya mencoba mengajukan komplain, pihak sekolah menyarankan untuk mempertanyakan langsung ke Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar.
Meski mengaku pasrah, Nuraini tetap melanjutkan pendaftaran yang ada, berharap anaknya bisa lulus. “Kalau saya ke dinas lagi makan waktu lho, orang ini banyak mau daftar,” tambahnya. (hp9)
ADVERTISEMENT