Pandemi COVID-19, Pemkot Pontianak Persilakan Masyarakat Main Meriam Karbit

Konten Media Partner
13 April 2021 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga memainkan meriam karbit. Foto: Dok. Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Warga memainkan meriam karbit. Foto: Dok. Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Salah satu tradisi Ramadhan di Kota Pontianak adalah bermain meriam karbit. Permainan tradisional tersebut biasanya dimainkan pada malam hari, usai salat tarawih.
ADVERTISEMENT
Biasanya, Pemkot Pontianak kerap kali membuat kegiatan festival meriam karbit pada saat Ramadhan. Namun, sejak pandemi COVID-19 kegiatan tersebut ditiadakan karena mengundang masyarakat ramai.
Meskipun festival meriam karbit ditiadakan di tengah pandemi, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mempersilakan masyarakat untuk bermain permainan tradisional tersebut di bulan Ramadhan.
Meriam karbit merupakan permainan rakyat yang menjadi tradisi setiap bulan Ramadan dan malam Idul Fitri di Kota Pontianak. Meriam karbit terbuat dari bahan kayu dengan karbit sebagai bahan bakar untuk membunyikannya.
"Kita tidak menggelar festival meriam karbit tahun ini, tetapi jika masyarakat ingin memainkannya dipersilakan," kata Edi Rusdi Kamtono, Selasa, 13 April 2021.
Ia menekankan, agar selama memainkan meriam karbit, masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19. Menurutnya, permainan meriam karbit merupakan bagian dari budaya masyarakat Kota Pontianak.
ADVERTISEMENT
"Mulai bulan Ramadhan boleh dimainkan, tapi untuk festivalnya kita tiadakan," jelasnya.
Tradisi Festival Meriam Karbit yang biasa digelar rutin setiap tahunnya pada malam menyambut Hari Raya Idul Fitri di Kota Pontianak, tahun ini juga ditiadakan seperti tahun 2020 lalu. Langkah itu diambil sebagai upaya mencegah kerumunan orang di tengah kondisi pandemi COVID-19.
"Dalam suasana keprihatinan menghadapi pandemi COVID-19, saya mengajak seluruh pihak, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat dan paguyuban bersinergis untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," imbuh Edi.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Jejen menerangkan, Festival Meriam Karbit ditiadakan lantaran masih dalam kondisi pandemi COVID-19. "Kita akan menginformasikan kepada masyarakat bahwa festival meriam karbit tidak dilaksanakan tahun ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya telah melakukan komunikasi kepada komunitas meriam karbit terkait hal tersebut. Hasil komunikasi pihaknya dengan komunitas meriam karbit, mereka bisa menerima keputusan ditiadakannya festival tersebut. Mereka juga memahami bahwa dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini harus dilakukan secara bersama-sama.
"Kita mengikuti anjuran pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," sebut Jejen.
Saat ini, kata dia, di Kota Pontianak terdapat sekitar 40 kelompok meriam karbit. Seluruh kelompok tergolong aktif sebagai wujud melestarikan budaya di Kota Pontianak. "Permainan meriam karbit di Kota Pontianak telah menjadi warisan budaya tak benda, sehingga hal ini harus kita lestarikan," pungkasnya.