Pangdam XII Tanjungpura Pimpin Satgas COVID-19 di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Konten Media Partner
22 Maret 2021 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi swab PCR corona. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi swab PCR corona. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Satgas Khusus COVID-19 di Perbatasan saat ini telah mulai berjalan, setiap Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masuk ke Kalbar melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) akan dilakukan swab PCR.
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas Khusus COVID-19 di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia ini, dipimpin oleh Pangilma Kodam (Pangdam) XII Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.
Pihaknya juga sudah mempersiapkan tempat karantina atau ruang isolasi untuk PMI, yang dideportasi dari Malaysia. “Kemarin dalam rapat di Kodam bahwa Satgas ini akan kenyiapkan tempat karantina atau isolasi baik di Entikong, Aruk, Jagoi Babang, dan Badau. Tapi kita sedang konsen ke PLBN Aruk dan PLBN Entikong,” terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson, Senin, 22 Maret 2021.
Harisson menjelaskan mekanisme saat ini adalah PMI yang datang dari Malaysia, harus membawa dokumen negatif swab PCR, dan akan dilakukan swab ulang di PLBN.
“Di PLBN kita periksa surat, dan swab PCR semua PMI yang masuk. Swab PCRnya untuk sementara ini akan dikirim Labkesda dan Untan untuk diperiksa di sini. Sementara menunggu hasil swab PCR, semua PMI dikarantina di perbatasan,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Jika hasil swab PCR PMI tersebut positif, ia akan dikarantina di tempat yang sudah disediakan oleh Satgas, namun jika negatif, PMI tersebut juga akan dilakukan karantina selama 5 hari, untuk menjaga kewaspadaan masa inkubasi.
“Tanggal 21 Maret 2021 kita sudah melakukan karantina di perbatasan, baik di Aruk maupun Entikongc untuk petugas kita di Aruk dan Entikong sudah mengirimkan sampel swab PCR dari PMI yang masuk ke Indoensia melalui PLBN Kalbar,” jelasnya.
Hingga saat ini sebanyak 220 sampel swab yang dikirimkan ke Labkesda dan Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak.
“Swab itu sudah kita terima hari ini. Dari Sambas, Aruk ada 29 sampel, dari Entikong sebanyak 191 sampel, karena datangnya terlambat, laboratoriumnya sudah mulai bekerja, maka pemeriksaannya akan bekerja besok,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT