PDAM Tirta Khatulistiwa Layani 85 Persen Warga Pontianak

Konten Media Partner
15 Mei 2019 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak, Lajito. Foto: Dok PDAM Trita Khatulistiw
zoom-in-whitePerbesar
Direktur PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak, Lajito. Foto: Dok PDAM Trita Khatulistiw
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - PDAM Tirta Khatulistiwa bisa berbangga, setelah masuk peringkat 5 besar dari 400 PDAM yang berada di regional 3 Indonesia. Hal ini karena, PDAM Tirta Khatulistiwa yang dipimpin Lujito, berhasil melayani 85 persen dari seluruh warga Pontianak.
ADVERTISEMENT
"Cakupan air bersih di Kota Pontianak sudah mencapai 85 persen, dan 15 persennya belum terpenuhi. Adapun persentase cakupan air bersih tersebut yakni Kecamatan Pontianak Selatan, Kota, Tenggara itu sudah hampir 90 persen. Pontianak Timur itu cakupannya sudah 70 persen, Pontianak Utara baru 60 persen cakupan. Jadi kalau total itu 15 persen yang masih jauh Pontianak Utara, termasuk masyarakat yang tinggal di pinggiran Sungai, karena mungkin mereka masih mudah untuk mandi di Sungai Kapuas, sehingga belum mau jadi pelanggan PDAM. Begitu di Pontianak Timur. Pengembangan jaringan di sana agak susah," ungkap Lajito.
Lajito mengatakan, setiap tahun PDAM selalu mengevaluasai kemajuan dan pengembangan yang belum berhasil dilakukan. Dalam rangka kemajuan tersebut sudah ada perencanaan, PDAM juga disupport penuh oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Kota, kemudian dari APBN, dan dari PDAM sendiri.
ADVERTISEMENT
Pihak PDAM Tirta Khatulistiwa memiliki target cakupan selama tahun 2019. "Target tersebut yakni 9.000 sambungan rumah (SR). Memang target ini semakin tahun semakin sulit. Pelanggan semakin jenuh. Jadi pertumbuhan tidak terlalu besar. Kebetulan kita dapat fasiltas masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) 4.000, jadi yang reguler 5.000," ungkap Lajito.
Selain itu, PDAM juga sudah mengembangkan program IT untuk memudahkan operasional, seperti dalam hal pengaduan dan pembayaran. "Dalam hal pengaduan, pembayaran, termasuk pembuatan surat pengajuan berlangganan, kita sudah menggunakan IT. Hal tersebut kita lakukan agar lebih efisien dalam pengerjaan operasionalnya," ungkap Lajito. (hp8)