Pemkab Sekadau Targetkan 1 Kecamatan ODF Tahun 2020

Konten Media Partner
7 November 2019 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Sekadau, Rupinus menandatangani komitmen mengimplementasikan Perbup tentang gerakan sanitasi total berbasis masyarakat. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Sekadau, Rupinus menandatangani komitmen mengimplementasikan Perbup tentang gerakan sanitasi total berbasis masyarakat. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Masih banyak masyarakat di Kabupaten Sekadau, Kalbar, yang melakukan buang air besar sembarangan (BABS). Saat ini, baru 8 dari 87 desa yang ada di Sekadau sudah open defecation free (ODF).
ADVERTISEMENT
Desa-desa yang sudah ODF itu diantaranya, Lubuk Tajau, Pantok, Meragun, Nanga Kiungkang, Menua Prama, Semabi, Selalong dan Sekonau. Desa-desa tersebut tersebar di 4 kecamatan, yaitu Nanga Taman, Belitang, Sekadau Hilir dan Sekadau Hulu.
Bupati Sekadau, Rupinus mengungkapkan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, melalui sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), terdiri dari Pamsimas, ODF dan lain sebagainya. Untuk mencapai target perlu kolaborasi antara lintas sektoral.
“Keroyokan lah gitu. Sama-sama bersinergi mengatasinya, termasuk desa dan kecamatan. Terkait masih banyak BABS, artinya sembarangan itu bisa di sungai, belakang rumah, parit bisa dimana-mana,” kata Rupinus usai kegiatan pertemuan akselerasi dan evaluasi STBM, Kamis (7/11).
Ia mengatakan, kesehatan lingkungan memiliki pengaruh terhadap kesehatan. Maka, meningkatkan kesehatan lingkungan perlu diupayakan dengan melibatkan semua pihak. Sehingga, setiap keluarga atau rumah memiliki water closet (WC) standar.
Pertemuan akselerasi dan evaluasi STBM. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
“Tidak ada lagi jamban di sungai, tidak ada lagi buang air besar sembarangan tempat. Saat ini Sekadau sudah 8 desa ODF,” ujar Rupinus.
ADVERTISEMENT
Rupinus mengakui, masih banyak yang belum ODF. Untuk itu, pemerintah daerah terus mengejar target ODF. Sekadau memiliki 7 kecamatan dan pada 2020 pemerintah daerah menargetkan satu kecamatan bisa ODF.
“Target kita ada satu kecamatan yang ODF. Artinya, satu kecamatan itu sudah ODF, semua desa dan masyarakatnya sudah punya WC. Tidak ada lagi BABS,” ucapnya.
Melalui dana desa, kata Rupinus, masyarakat dibantu untuk membeli closet dan mengerjakannya secara gotong royong. Kini, desa yang sudah ODF itu tidak ada lagi jamban di sungai.
“Memang untuk daerah-daerah di tepi sungai masih banyak (jamban). Mindset, pola pikir perlu kita rubah untuk perilaku hidup sehat. Kalau air tercemar, dampaknya pada penyakit dan lain sebagainya. Ini terbukti, ada desa yang sudah ODF, tidak ada lagi BABS ketika musim kemarau tidak ada kasus-kasus seperti diare dan sebagainya. Ini kan berarti ada dampaknya,” tutur Rupinus.
ADVERTISEMENT