Pemkot Pontianak Kurang Dana Untuk E-Tilang

Konten Media Partner
16 Mei 2019 12:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi kondisi lalu lintas di Kota Pontianak. Foto: Reza Novriani
Hi!Pontianak - Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Pontianak, Uray Indra Mulya, mengungkapkan, Pemkot Pontianak memang memiliki teknologi pemantau lalu lintas, untuk program E-Tilang. Namun, kata Indra, program E-Tilang belum bisa dijalankan di Kota Pontianak, karena terkendala keterbatasan anggaran.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya kita sudah siap, kalau kita adakan salah satunya itu E-Tilang. Cuma kita mungkin belum secanggih yang di Jakarta. Seperti kalau yang di Jakarta itu, tertangkap kamera akan nge-zoom, kemudian plat nomornya terpantau oleh server, lalu server melacak keseluruhan. Cuma, karena kamera kita belum secanggih yang di Jakarta itu, kita masih metodenya kita zoom dulu, kemudian kita lihat cek plat polisinya, masuk ke aplikasi kita, kita cari, selidiki. Tapikan itu perlu waktu, tidak secepat yang di Jakarta. Jadi kita butuh kamera yang canggih itu. Mungkin pelan-pelan kita ke arah sana," ungkap Indra, saat ditemui wartawan, Kamis (16/5).
Indra menegaskan, sebetulnya pihaknya sudah siap untuk menjalankan program E-Tilang. Namun selain terkendala keterbatasan anggaran, juga regulasinya yang belum ada. "Kalau kita mau melakukan program itu, tapi dengan kamera kita yang masih sederhana dan seadanya, sebenarnya bisa kita lakukan. Tapi juga kan belum ada regulasinya," kata Indra.
ADVERTISEMENT
Indra juga menambahkan, sejauh ini kamera pemantau lalu lintas yang terpasang di beberapa lalu lintas di Pontianak terpantau aktif selama 24 jam. "CCTV terpantau masih hidup, silakanlah datang ke command centre, bisa dilihat lihat di sana," katanya.
Ia menerangkan, selama ini kegunaan dan manfaat dari pemasangan kamera pemantauan lalu lintas di Kota Pontianak itu, hanya untuk memantau terjadinya kecelakaan ataupun kejahatan. "Kegunaan CCTV di daerah Pontianak itu untuk memantau terjadinya accident atau kejahatan ya. Biasanya pihak kepolisian datang ke kita. Diskusi permasalahannya, kita putar balik rekaman CCTV kita. Karena CCTV kitakan aktif selama 24 jam," kata Indra.
Ia mengungkapkan, anggaran untuk teknologi pemantau lalu lintas di Pontianak sekitar Rp 30 jutaan. "Itu satu kamera aja mahal sekali. Kalau yang kita punya ini, mungkin yang paling mahal sekitar Rp 30 jutaan. Kalau yang di luar itu kan bisa 2x lipat 1 untuk satu kamera. Kalau DKI, anggarannya dia untuk ngurus command center di sana, itu sama dengan APBD kita," kata Indra. (hp8)
ADVERTISEMENT