Pemuda Garda Depan Penerapan Empat Pilar dalam Kehidupan

Konten Media Partner
8 Agustus 2019 19:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Aula Fakultas Hukum, Universitas Tanjungpura Pontianak menghadirkan Abdul Rahmi sebagai narasumber. Foto: Lidya
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Aula Fakultas Hukum, Universitas Tanjungpura Pontianak menghadirkan Abdul Rahmi sebagai narasumber. Foto: Lidya
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Dewan Perwakilan Mahasiswa Untan bekerja sama dengan MPR RI menggelar sosialisasi empat pilar “Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika”, yang bertempat di Aula Fakultas Hukum, Universitas Tanjungpura Pontianak, Kamis (08/08). Sosialisasi ini menghadirkan Abdul Rahmi, anggota MPR RI periode 2014-2019 sebagai narasumber.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi tentang Empat Pilar MPR RI ini merupakan program MPR sebagai bentuk tanggung jawab kepedulian terhadap bangsa, terutama kepada mahasiswa dan anak muda. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan menegakkan kembali empat pilar bangsa agar bisa selaras dengan pikiran dan tindakan. Empat pilar tersebut, tidak hanya menjadi hafalan namun sebagai konsep pemahaman dan kesepakatan yang harus diimplementasikan dan dijalankan.
Abdul Rahmi sebagai narasumber yang saat ini berada di akhir masa baktinya sebagai MPR RI periode 2014-2019, dalam penyampaiannya tidak menyangkal bila terdapat banyak konflik SARA di indonesia dalam kaitannya dengan Pancasila. Ia mengatakan adanya Pancasila memang diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
Abdul Rahmi sebagai narasumber pada osialisasi Empat Pilar MPR RI di Aula Fakultas Hukum, Universitas Tanjungpura Pontianak menyampaikan materi dan diskusi dengan mahasiswa UNTAN. Foto: Lidya
“Pancasila itu sebagai cerminan bangsa, ada Pancasila saja bangsa ini seperti ini, apalagi tidak ada Pancasila, entah kemana generasi ini terbawa. Maka Pancasila itu didengar dan dipahami sebagai ilmu, lalu direnungkan sebagai keyakinan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ia pun menambahkan, pemuda harus menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan niai-nilai Pancasila. “Pemuda harus memahami Pancasila kemudian menerapkan dalam perilaku keseharian dan mempertahankan nilai amal pancasila tersebut,” ujarnya.
Abdul Rahmi juga menyampaikan bahwa selama ini isu yang dapat mempengaruhi empat pilar bangsa Indonesia selain globalisasi, adalah keutuhan masyarakat itu sendiri.
"Yang sangat nyata sekarang ketika kita melakukan hajat nasional seperti pemilihan presiden atau wakil rakyat. Ada 2 Kubu, kemudian mereka saling mengeluarkan konten-konten yang negatif, merendahkan satu sama lain. Hal tersebut menggambarkan bahwa ada sesuatu yang gampang membuat kebangsaan Indonesia tercabik-cabik. Belum lagi misalnya seperti ada khawatir terhadap tafsiran-tafsiran yang berlebihan, keyakinan dengan pandangan yang sempit juga dikhawatirkan bisa menggangu pilar bangsa dan digalakkan secara gerakan radikalis. Upaya untuk recovery kembali kehidupan sosial memang harus selalu dilakukan. Imunitas bangsa sangat tergantung pada bagaimana pemahaman dia (masyarakat), tingkat rasa memiliki terhadap nilai-niali lelur bangsa," pungkasnya.
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Aula Fakultas Hukum, Universitas Tanjungpura Pontianak menghadirkan Abdul Rahmi sebagai narasumber. Foto: Lidya
Dalam kunjungannya ini, Abdul Rahmi ingin mahasiswa yang hadir mengetahui, memahami, menghayati dan menjadikan nilai-nilai yang berdasarkan Pancasila kedalam gaya hidup mereka sehari-hari.
ADVERTISEMENT
"Semboyan Bhinneka Tunggal Ika itu untuk saling menghargai, menghormati perbedaan serta memastikan bahwa negara kesatuan adalah negara yang sudah final. Karena kita tau bahwa generasi mudah ini adalah harapan bangsa, mereka adalah calon-calon pemimpin apa lagi mahasiswa sebagai elit pemuda, maka di pundak merekalah harapan kita. Saya merasa sangat beruntung bertemu dengan mereka. Dari dialog-dialog tadi menggambarkan, dalam diri mereka ada kepedulian, keinginan yang kuat untuk menghadirkan diri sebagai generasi muda bertanggung jawab yang ingin melaksanakan kehidupan sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan," tutupnya. (hp6)