Pengakuan Suami Istri yang Terjaring: Mengamen untuk Beli Susu Anak

Konten Media Partner
28 November 2019 15:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Para remaja gelandangan yang diamankan oleh Satpol PP Sintang. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Hi!Pontianak - Satuan Polisi Pamong Praja Sintang, mengamankan 12 remaja yang tinggal di sebuah rumah kosong di Jalan Lintas Melawi, Kamis (28/11). Dari 12 remaja tersebut, empat di antaranya adalah pasangan suami istri.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah Yeti dan Ryan dari Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. Pasangan ini memiliki dua anak. Ia mengaku baru seminggu berada di Sintang. Sementara pasangan lainnya adalah Ridho dan Ika.
“Kami baru-baru ini ikut mereka. Sebelumnya di Ketapang, tempat istri bekerja. Kemudian pulang ke Melawi, tempat orang tua saya. Setelah itu, langsung diajak kawan-kawan untuk jalan. Dari Melawi ke Sintang, kami numpang kendaraan yang kebetulan lewat,” kata Ryan pada Hi!Pontianak, saat ditemui di kantor Satpol PP Sintang.
Selama di Sintang, dirinya mengamen bersama istrinya. Ia dan istri juga tinggal bersama remaja lainnya di Pasar Burung. “Ngamen bukan profesi kami. Tapi untuk bertahan hidup, atau sekedar cari makan,” katanya.
Para remaja gelandangan diamankan oleh Satpol PP Sintang dari sebuah rumah kosong. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Yetti, istri Ryan menambahkan, hasil ngamen yang didapatkan tidak tentu. Kadang Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu per hari. “Hasil ngamen lumayan, bisa untuk beli susu dan jajan anak. Belum lama ini, kami ngirim Rp 500 ribu untuk anak, dari hasil ngamen yang ditabung,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Ia membeberkan, dua anaknya saat ini masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan Taman Kanak-kanan (TK). “Anak kami titipkan ke orang tua di Jungkat. Rencananya, hari ini kami pulang,” katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Tibum, yang juga Kasi Pengamanan dan Pengawalan Satpol PP Sintang, Budiyono, membenarkan ada dua pasangan suami istri yang diamankan bersama para remaja yang tinggal di rumah kosong itu.
Satpol PP Sintang menggerebek sebuah rumah kosong yang diduga menjadi tempat tinggal sejumlah remaja gelandangan. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
“Kami bergerak karena ada laporan masyarakat yang resah dengan keberadaan mereka. Yang terjaring 12 orang. Setelah diinterogasi, rupanya dua orang hanya mencari kawannya untuk diajak bekerja. Tapi, kawanya lari dan tidak ikut rombongan,” bebernya.
Dua orang yang terbukti bukan anak jalanan kemudian dipulangkan. “Mereka punya motor, makanya kami percaya bukan anak punk. Sementara yang lainnya jalan kaki,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Budi menyampaikan, Sintang sudah sepi dari anak jalanan sekitar 9 bulan. "Tapi, baru-baru ini anak punk kembali datang ke Sintang. Paling banyak dari Kabupaten Melawi, yakni 8 orang. Yang lama 2 orang. Anak punk yang baru 8 orang,” bebernya.